Bisnis.com, SANGATTA—Kebakaran lahan dan hutan masih terjadi di Kabupaten Kutai Timur meski hujan mulai turun di daerah itu.
Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur BPBD Kutim Edy R. Junaedi mencatat kebakaran lahan di daerahnya mencapai 377,5 hektare.
“Penyebab kebakaran lahan di Kutai Timur sebagian besar akibat pembakaran dilakukan warga. Sedangkan, perusahaan yang juga memiliki lahan perkebunan luas kurang ditemukan sengaja membakar lahan karena perusahaan pasti punya Standar Operasional Prosedur (SOP) dan takut melanggar aturan,” katanya, Kamis (5/11/2015).
Untuk mengatasi kabut asap yang terjadi akibat dampak kebakaran lahan, Pemkab Kutim sudah menetapkan status tanggap darurat berlaku sejak 26 Oktober lalu hingga 8 November 2015. Sebanyak 300 personel gabungan dari TNI Polri, LSM, mahasiswa dan Ormas telah bekerja memadamkan kebakaran lahan.
“Pada beberapa hari awal status tanggap darurat, rata-rata 10 titik api dipadamkan tim posko tanggap darurat Kutim. Saat ini, titik api berkurang namun kami tetap waspada tiba-tiba kembali terjadi kebakaran lahan. Ada 33 orang dari tim kami berpencar ke daerah-daerah Kecamatan untuk memantau situasi kebakaran lahan,” ujarnya.
Sebelumnya, tim BPBD Kutim juga telah evakuasi 25 santri dan 5 pembina serta 2 Kepala Keluarga akibat kabut asap pekat ketika terjadi kebakaran lahan pada 25 oktober 2015 lalu. BPBD Kutim juga telah membagikan 20.000 masker ke masyarakat perkotaan dan menyebar 30.000 masker ke daerah 18 Kecamatan di Kutim.