Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Energi san Sumber Daya Mineral masih belum menentukan indeks batu bara yang akan dipakai untuk formula harga batu bara acuan (HBA) yang baru, namun pilihan sudah mulai mengerucut pada tiga indeks yang kemungkinan akan dipertahankan.
Direktur Pembinaan Penguahaan Batubara Kementerian ESDM Adhi Wibowo mengungkapkan ketiga indeks tersebut adalah Indonesia Coal Index (ICI), New Castle Export Index (NEX), dan New Castle Global Coal Index (GC). Sementara Index Platts59 masih dipertimbangkan apakah akan tetap dipertahankan atau tidak.
Seperti diketahui, dalam formula HBA yang masih berlaku saat ini, keempat indeks tersebut mendapat porsi sama rata, yakni sebesar 25%.
"Yang jelas ICI terus dipakai dan porsinya kemungkinan ditingkatkan. Keliatannya NEX juga akan dipertahankan. Mungkin Global Coal akan dipakai juga, tapi lainnya masih kita lihat," katanya, akhir pekan lalu.
Adhi mengatakan pihaknya masih menghitung pengaruh dari masing-masing indeks dengan melihat tren pergerakannya ke belakang. Menurutnya, jangan sampai formula yang baru nantinya malah merugikan produsen dan konsumen batu bara dari Indonesia.
"Kami mau harganya benar-benar mencerminkan batu bara Indonesia. Jangan sampai overprice atau underprice," tuturnya.
Adhi melanjutkan HBA yang baru harus bisa mencerminkan harga batu bara Indonesia, terutama yang berkalori rendah. Pasalnya, kebanyakan batu bara yang berasal dari Indonesia memiliki kalori rendah.