Bisnis.com, JAKARTA – Bank of Japan memutuskan untuk tidak mengubah kebijakan moneter.
Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda menilai besaran stimulus yang diberikan saat ini masih cukup untuk mencapai target inflasi sebesar 2%.
Kuroda telah mempertahankan pandangan dalam beberapa bulan terakhir bahwa siklus ekonomi cukup kuat dan utuh. Hal itu melihat laba bersih emiten dan ketatnya pasar tenaga kerja membawa keuntungan harga.
“Untuk saat ini, BoJ menilai kebijakannya sudah cukup untuk memberi dampak tren penguatan harga,” ujar Takeshi Minami, Ekonom Norinchukin Research Institute, seperti dikutip dari Bloomberg.
BoJ merilis pernyataan singkatnya setelah menggelar rapat kebijakan pagi ini dan menunjukkan adanya voting 8-1 untuk terus memberikan stimulus moneter pada laju tahunan sebesar 80 triliun yen atau US$664 miliar.