Bisnis.com, CIREBON—PT Polytama Propolindo, produsen polipropilena kedua terbesar di Indonesia, pada Jumat (30/10/2015) meresmikan pengoperasian terminal khusus handling gas propilena yang dibangun dan dioperasikan oleh PT Karyatara Cemara Indah (Ekanuri Group) di Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat.
Didik Susilo, Direktur Utama PT Polytama Propolindo--anak usaha dari Tuban Petro Group, mengatakan terminal handling gas propilena ini akan digunakan untuk mendatangkan bahan baku utama bagi Polytama.
“Jadi ini lebih ke arah rencana ekspansi masa depan. Yang kedua lebih ke arah untuk pada saat alokasi berkurang karena mungkin [Pertamina] ada perbaikan,” ujar Didik, setelah meresmikan terminal khusus ini, di Pelabuhan Cirebon, Jumat (30/10/2015).
Selama ini, perusahaan memang 100% bergantung pada pasokan bahan baku bijih plastik ini dari Pertamina dengan jumlah kebutuhan sebanyak 15.000 metrik ton per bulan. Menurut Didik, perusahaan juga memerlukan opsi suplai gas propilena dari sumber lain bila produksi Pertamina turun.
“Kalau terjadi masalah, misalkan turunnya tingkat produksi dan lain-lain kita bisa melakukan impor juga dari pihak luar melalui fasilitas terminal ini,” ungkapnya. Pasokan gas propilena ini, lanjutnya, bisa didatangkan dari Singapura, Malaysia, Thailand dan Korea.
Terminal khusus ini dioperasikan dan dibangun melalui investasi yang digelontorkan oleh PT Karyatara Cemara Indah (Ekanuri Group) senilai US$40 juta.
Managing Director Ekanuri Group, Wildan Muhammad Anwar, mengatakan fasilitas terminal ini bisa melayani kapal pengangkut gas dengan kapasitas angkut 2.500 MT dengan kapasitas handling di atas 1.000 MT per hari.
Terkait dengan kerjasama ini, dia menjelaskan ide awal dari pembangunan terminal khusus ini adalah untuk mendukung Polytama menjadi produsen bijih plastik dengan pasokan yang berkelanjutan.
“Kami Karyatara membantu dalam menjaga supply bahan baku propeline.Ide dari awalnya adalah bagaimana Polytama menjadi sustainable,” ungkapnya.
Mengenai kapal angkut, dia menambahkan kapal yang bisa bersandar di terminal ini untuk saat ini hanya kapal ukuran 5.000 DWT (dead weight tonnage) karena kedalaman hanya 5 meter.
Ekanuri Grup yang sudah berpengalaman mengoperasikan terminal LPG di Pelabuhan Tanjung Priok ini melihat lokasi Pelabuhan Cirebon sangat tepat karena dekat dengan pabrik Polytama di Balongan, Indramayu.
Untuk pengangkutan bahan baku ini, Polytama Propindo menjalin kerjasama dengan PT Sentra Bintang Energy yang berinvestasi dalam pengadaan dan pengoperasian truk pengangkut gas dengan skid tank.
Dalam terminal ini, Sentra Bintang Energy akan mengoperasikan 8 truk berkapasitas 15 metrik ton dengan ritase 3-4 kali sehari sehingga total volume angkut gas propilene ini bisa