Bisnis.com, JAKARTA—Lippo Group mengalokasikan dana US$500 juta atau Rp6,5 triliun dalam skema joint venture dengan Mitsubishi Corporation untuk pengembangan kawasan terpadu Orange County di Cikarang, Jawa Barat dalam tiga tahun ke depan.
Perusahaan patungan antara PT Diamond Realty Investment Indonesia, anak usaha Mitsubishi Corporation, dan PT Lippo Cikarang Tbk tersebut bekerjasama dalam berbagai pengembangan proyek yang meliputi perumahan, komersial, rumah sakit, ritel, hotel, manajemen aset, dan bidang keuangan.
CEO Lippo Group James Riady mengatakan, secara umum pembagian porsi pendanaan ialah 50:50. Lippo sendiri mengalokasikan US$500 juta atau Rp6,5 triliun untuk pengembangan proyek dalam jangka waktu tiga tahun ke depan.
“Bila ditotal, jumlah dana bersama bisa dua kali lipat [dari US$500 juta],” ujarnya setelah acara penandatanganan nota kesepahaman antara Lippo Group dengan Mitsubishi, Rabu (28/10/2015).
James menuturkan, dana tersebut digunakan untuk proyek di sektor jasa, properti, dan infrastruktur. Setelah itu, dia berharap, perusahaan joint venture dapat mengembangkan kawasan industri dan satu rumah sakit dengan standar Jepang .
Menurutnya, Negeri Matahari Terbit memiliki penduduk yang sudah menua sehingga pasar domestiknya terus menciut. Sejumlah perusahaan pun mengambil langkah untuk melakukan investasi ke luar negeri. Menurut James, di sinilah pemerintah dan pelaku usaha di Indonesia perlu jeli menangkap peluang investasi dari Jepang.
Saat ini, sekitar 2.500 pabrik asal Negeri Sakura sudah tersebar di koridor Bekasi dan Cikampek. Jumlah tersebut akan bertambah 2.000 sampai dengan 2.500 pabrik lagi dalam 5 tahun – 7 tahun ke depan, karena relokasi dari negara asal.
Walaupun terlihat seperti hanya membangun properti, melalui proyek Orange County, Lippo membangun sebuah komunitas bagi para ekspatriat. Kawasan terpadu seluas 322 hektare ini menyediakan area Little Tokyo sehingga dapat menjadi pusat Jepang di Indonesia.
Dalam kondisi kelesuan ekonomi secara global dan nasional, sambungnya, jutru akan banyak peluang yang datang. Perusahaan yang memiliki budaya mampu merespon dan bergerak cepat itulah yang berkembang di garis depan
“Kami membangun infrastruktur yang bisa menampung investasi dari luar negeri. Pada saat ini, potensi investasi asing masuk ke Indonesia yang terbesar ialah dari Jepang,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
