Bisnis.com, MANADO - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara Peter Jacobs memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sulut pada kuartal IV tahun 2015 sebesar 6,7%.
Pertumbuhan Ekonomi Sulut pada kuartal IV tahun 2015 masih sesuai prediksi yakni 6,7% kendati terjadi pemadaman listrik yang pastinya mengganggu biaya produksi industri di Sulut, kata Peter di Manado, Rabu (21/10/2015).
Peter mengatakan pemadaman listrik pasti membuat biaya pelaku usaha di Sulut menjadi mahal namun tidak akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi terlalu besar.
"Sebenarnya yang memicu pertumbuhan ekonomi sebesar 6,7% pada kuartal IV tahun 2015 yakni tingginya belanja pemerintah di akhir tahun," kata Peter.
Pada kuartal IV tahun 2015, katanya, pemerintah mulai menyelesaikan sejumlah proyek yang sempat tertunda akibat adanya berbagai perubahan dai pemerintah pusat.
Ada sejumlah proyek pemerintah baik infrastruktur jalan, pembangunan tahap awal kawasan ekonomi khusus (KEK) Bitung, jalan tol dan sarana dan prasarana lainnya, yang pasti akan memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Selain tingginya belanja pemerintah, pertumbuhan juga didorong sebagian daerah ada panen beras.
Perayaan Natal dan Tahun Baru 2016 dipastikan akan ada konsumsi masyarakat yang cukup tinggi dan bisa menggerakkan ekonomi.
"Di Provinsi Sulut jika memasuki Natal dan Tahun Baru, pasti akan ada peningkatan konsumsi masyarakat, sehingga memberikan andil cukup besar pada pertumbuhan ekonomi daerah," jelasnya.