Bisnis.com, DENPASAR - Organisasi Angkutan Daerah (Organda) Bali mengaku masih menyesuaikan tarif angkutan umum dengan mekanisme pasar yang terjadi sekarang ini terkait dengan penurunan harga BBM jenis Solar sebesar Rp200.
Eddy Dharma Putra, Ketua DPP Organda Bali mengatakan, bahan bakar minyak mempunyai pengaruh terhadap tarif angkutan umum sebesar 25% dan permasalahan yang dihadapi sekarang terjadi fluktuasi atau evaluasi berulang-ulang yang akan membingungkan atau menyusahkan bagi pengusaha maupun pemakai jasanya.
"Kami melihat tarif itu juga dari daya beli masyarakat. Apa artinya tarif tinggi tapi daya beli masyarakatnya rendah, tentu tidak meningkatkan minat masyarakat untuk naik angkutan umum. Karena hal itu, angkutan umum selalu berkiprah pada mekanisme pasar yang kami lihat," ujarnya, Jumat (16/10/2015).
Dia menambahkan bahwa pihaknya akan menggunakan tarif batas bawah dan tarif batas atas sehingga dari fluktuasi harga BBM tersebut jika terjadi penurunan, tarif yang digunakan masih dalam batas tersebut.
"Selain BBM, komponen suku cadang juga berpengaruh pada tarif sebesar 45%. Kondisi yang terjadi kemarin dengan kenaikan BBM yang diikuti dengan kenaikan suku cadang sehingga kenaikan tarif juga cukup signifikan," paparnya.
Dia menyatakan bahwa pihaknya masih melihat pangsa pasar sekarang ini yang merupakan suatu tumpuan dalam menentukan tarif angkutan umum di Bali.
Harga Solar Turun, Organda Bali: Fluktuasi Ini Menyusahkan Kami
Organisasi Angkutan Daerah (Organda) Bali mengaku masih menyesuaikan tarif angkutan umum dengan mekanisme pasar yang terjadi sekarang ini terkait dengan penurunan harga solar yang sebesar Rp200.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 jam yang lalu