Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARI PANGAN SEDUNIA Ke-35: NTP Di Bali Naik 0,85%

Subsektor tanaman pangan yang meliputi padi dan palawija (NTP-P) andilnya dalam membentuk nilai tukar petani (NTP) Bali sebesar 98,40 persen pada September 2015, naik 0,85% dibanding bulan sebelumnya (Agustus 2015) yang tercatat 97,57 persen.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kiri)./Bisnis-Oktaviano DB Hana
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kiri)./Bisnis-Oktaviano DB Hana

Bisnis.com, DENPASAR ---  Subsektor tanaman pangan yang meliputi padi dan palawija (NTP-P) andilnya dalam membentuk nilai tukar petani (NTP) Bali sebesar 98,40%  pada September 2015, naik 0,85% dibanding bulan sebelumnya (Agustus 2015) yang tercatat 97,57%.

"NTP-P itu masih berada di bawah angka 100 yang menunjukkan bahwa sektor pertanian tanaman pangan masih lebih besar pengeluaran untuk konsumsi dan usaha produksi pertanian dibandingkan dengan hasil yang diterima," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, indeks harga yang diterima petani (lt) pada subsektor tanaman pangan naik sebesar 1,27%. Kondisi tersebut terjadi pada kelompok padi sebesar 1,46% dan palawija 0,76%.

Pada sisi lain indeks harga yang dibayar petani (lb) tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,41%, namun masih rendah dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang diterima petani (lt).

Panasunan Siregar menambahkan, indeks harga yang dibayar petani tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,41%, namun masih rendah dibandingkan dengan dengan kenaikan It.

Kenaikan indeks harga yang dibayar petani dipengaruhi oleh naiknya indeks harga konsumsi rumah tangga (IHKP) 0,47% serta biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) 0,16 persen.

Harga gabah kering panen (GKP) pada tingkat petani di Bali pada bulan September 2015 mengalami kenaikan sebesar 3,49%, dibandingkan bulan sebelumnya (Agustus 2015).

Harga gabah di tingkat penggilingan naik sebesar 4,49%. Kondisi tersebut jauh di atas harga patokan pemerintah (HPP) yakni di tingkat petani sebesar Rp4.515,38 per kilogram dan di tingkat penggilingan Rp4.622,89 per kilogram.

Transaksi gabah kering panen tertinggi di tingkat petani terjadi di Kabupaten Karangasem sebesar Rp5.793,74 per kilogram untuk varietas Cigeulis. Sedangkan harga terendah terjadi di Kabupaten Klungkung dengan harga Rp3.800/kg untuk varietas Cigeulis.

Panasunan Siregar menambahkan, subsektor tanaman pangan merupakan salah satu dari lima pembentukan NTP Bali. Dari lima subsektor itu tiga di antaranya mengalami penurunan dan dua subsektor meningkat.

Tiga subsektor yang mengalami penurunan terdiri atas subsektor perkebunan sebesar 0,26 persen, tanaman hortikultura 0,26% dan subsektor perikanan 0,02%.

"Adapun  dua subsektor yang mengalami kenaikan selain tanaman pangan juga subsektor peternakan 0,63%,: ujar Panasunan Siregar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper