Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tata Ruang Semrawut, Pangandaran Terpaksa Tolak Investor

Kabupaten Pangandaran terpaksa menolak masuknya investor ke wilayahnya karena belum tuntasnya tata ruang daerah destinasi wisata tersebut.
Pantai Batu Hiu Pangandaran./pixgallarehd.com
Pantai Batu Hiu Pangandaran./pixgallarehd.com

Bisnis.com, BANDUNG - Kabupaten Pangandaran terpaksa menolak masuknya investor ke wilayahnya karena belum tuntasnya tata ruang daerah destinasi wisata tersebut.

Plt Bupati Pangandaran Daud Achmad mengatakan minat investor ke daerahnya terbilang cukup tinggi terutama untuk sektor perhotelan dan industri.

Namun belum rampungnya rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) Pangandaran menggalkan arus investasi. “Kita tidak berani memutuskan, industri mau masuk kemana, hotel mau di mana, RTRW-nya belum ada,” katanya, Jumat (16/10/2015).

Daud mengatakan pihaknya sudah menyetorkan RTRW ke Pemprov Jabar untuk dievaluasi. Namun Pangandaran diminta kembali untuk merevisi sejumlah hal terkait tata ruang dan penataan kawasan Pantai Pangandaran.

“Sudah disetorkan kembali hasil evaluasinya, saya kira RTRW paling cepat rampung 2-3 tahun,” katanya.

Menurutnya ketertarikan industri ke wilayahnya terkait masih memungkinkannya lahan untuk dibangun. Industri hasil agro sangat memungkinkan mengingat potensi Pangandaran yang cukup besar.

Selain itu tingkat UMK termasuk yang paling rendah dibanding 27 kabupaten/kota yang lain. “Untuk hotel, Grup Aston sudah masuk, sisanya tertahan,” ujarnya. 

Jika di lapangan berdiri sejumlah proyek pembangunan hotel, Daud memastikan itu adalah proyek-proyek lama yang kembali dibangun oleh investor.

Geliat pembangunan di kawasan tersebut sempat terhenti lama akibat tsunami yang melanda 2006 lalu. “Yang baru tidak ada, mana tunjukan, itu pasti proyek lama,” katanya.

Masih belum adanya RTRW juga membuat rencana penataan kawasan Pantai Pangandaran tidak jelas. Saat ini selain pantai semrawut oleh para pedagang, konsep Pangandaran sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru pun menunggu tata ruang yang ada.

“Penataan terkait tata ruang, sekarang bisa dibilang di Pantai Pangandaran tidak terlalu semrawut lah,” kilahnya.

Meski minat investor harus ditolak, Daud berharap kondisi ini tidak berlangsung lama dan Pemprov segera menyetujui RTRW yang diajukan pihaknya.

Kepastian lokasi menurutnya menjadi kunci investasi ke wilayahnya tinggi atau rendah. “Saya kira Pangandaran sekarang dalam posisi bersabar menunggu RTRW,” katanya.

Wagub Jabar Deddy Mizwar meminta sebelum Pangandaran menarik investor lebih baik mendahulukan penajaman objek wisata di kawasan tersebut.

Sebagai sebuah tempat wisata harus memiliki keunikan agar dapat mengundang orang untuk datang. Wagub pun menginginkan Pangandaran memiliki destinasi yang unik atau seksi, dan menjadi unggulan di Pangandaran.

“Kalau saya bertanya apa yang membuat saya harus ke Pangandaran? Tidak ada yang harus membuat saya ke Pangandaran. Apa uniknya? Makanya perlu destinasi yang unik dan unggulan, yang seksi. Itu yang membuat saya ingin datang. Jadi, harus ditentukan mana titiknya yang harus dibangun. Kita berikan dananya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper