Bisnis.com, MANADO - Pelemahan ekonomi global yang juga terasa di Indonesia tampaknya tidak mempengaruhi daya beli properti masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara.
"Daya beli masyarakat Sulut akan properti sangat tinggi, sehingga saya rasa dampak pelemahan ekonomi global tidak terasa di Sulut," kata CEO Holland Village Hendry Leo di Manado, Jumat (16/10/2015).
Dia mengatakan pembangunan kota pintar mixed-use smart city integrated development Holland Village saat ini di Kota Manado sudah terjual 93%. "Sebagian besar pembelinya warga Manado dan ada beberapa dari Ternate dan Biak," katanya.
Hampir semua pembeli membeli rumah di Holland Village untuk ditinggali bukan hanya investasi saja, karena Lippo Group menghadirkan kota baru yang terintegrasi dan semua fasilitas umum akan anda dapatkan di sana.
Holland Village Manado akan menjadi icon terbaru dibangun di atas lahan 11,6 hektare yang didalamnya akan dibangun seluas total 220.000 meter persegi. Hal ini merupakan pengembangan kota premier mixed use smart city integrated development senilai Rp1,3 triliun di Manado Sulut.
Holland Village Manado merupakan kawasan residensial dan komersial terpadu yang terdiri dari perumahan, hotel bintang tiga plus, pusat perbelanjaan, sekolah, rumah sakit, serta berbagai fasilitas lainnya.
Ada tiga tipe hunian yang ditawarkan mulai dari luas tanah 90 m2 dan luas bangunan 53 m2 sampai luas tanah 240 m2 dan luas bangunan 223 m2.
Hendry Leo menyampaikan luas bangunan setiap unit hunian bisa ditambahkan sesuai permintaan konsumen. Penambahan ruang tersebut mencakup dua kamar tidur di lantai satu dan lantai dua.
Kawasan hunian terpadu yang terletak di daerah Paniki-Kairagi Manado tersebut akan menampung sekitar 5.000 penghuni. Melihat potensi pasar yang ada, perusahaan berencana memperluas lahan untuk pengembangan hunian lebih lanjut.