Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BENCANA ASAP: Sifat Rakus dan Kapitalisme Biang Kerok Pembakaran Hutan

Praktik pembakaran hutan dan lahan di Sumatra dan Kalimantan ditengarai merupakan wujud dari obsesi segelintir kalangan yang ingin mendapatkan keuntungan tinggi tanpa memperhatikan kerugian yang dialami orang lain.
Kabut asap. /Antara
Kabut asap. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Praktik pembakaran hutan dan lahan di Sumatra dan Kalimantan ditengarai merupakan wujud dari obsesi segelintir kalangan yang ingin mendapatkan keuntungan tinggi tanpa memperhatikan kerugian yang dialami orang lain.

“Pembakaran merupakan cara paling murah untuk membuka lahan. Ini merupakan bentuk sifat greedy alias rakus,” ujar Peneliti Peneliti Center for International Forestry Research (CIFOR) Herry Purnomo di Jakarta, Kamis (8/10/2015).

Menurut dia, pemilik lahan hanya bermodalkan Rp800.000 per hektare (ha) saat membakar lahan, sementara kalau menyewa traktor butuh biaya empat sampai lima kali lipat.

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menambahkan pembakaran adalah langkah awal meningkatkan nilai jual lahan, khususnya untuk perkebunan sawit.

Dia mencontohkah lahan gambut di Riau seharga Rp8,5 juta per ha. Pascapembakaran, nilai lahan membengkak menjadi Rp11 juta. Dalam tiga tahun, nilai jual lahan yang sudah ditanami menyentuh Rp40 juta.

“Jadi masuk akal bila sawit adalah investasi paling menguntungkan di Indonesia. Semua itu dimulai dari kegiatan membakar,” ujarnya.

Sementara itu, Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Hermanto menuding para pembakar hutan sebagai kelompok kapitalis. Kelompok ini ingin untung berlipat-lipat tetapi hanya bermodal sedikit uang.

Dia juga menuduh para pembakar hutan tersebut mayoritas dari perusahaan asing. “Tapi begitu kebakaran terjadi justru minta dana dari pemerintah,” sindir politikus Partai Keadilan Sejahtera ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper