Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2016, CP Prima Genjot Produksi Fillet Patin 180 Ton/Bulan

Produsen pakan ikan, udang, petfood dan makanan olahan PT Central Proteina Prima Tbk (CP Prima) bakal menggenjot produksi makanan olahan berupa fillet ikan patin hingga 180 ton/bulan pada 2016 seiring dengan semakin meningkatnya permintaan pasar dalam negeri.
Kolam ikan patin
Kolam ikan patin

Bisnis.com, SIDOARJO -  Produsen pakan ikan, udang, petfood dan makanan olahan PT Central Proteina Prima Tbk (CP Prima) bakal menggenjot produksi makanan olahan berupa fillet ikan patin hingga 180 ton/bulan pada 2016 seiring dengan semakin meningkatnya permintaan pasar dalam negeri.

Asisten VP CP Prima Stephanie Endang mengatakan selama ini perseroan baru mampu memenuhi 30% produk fillet ikan patin dari kebutuhan pasar. Selain disuplai oleh produsen lain, kebutuhan fillet ikan patin dalam negeri juga lebih banyak dikuasai oleh produsen Vietnam.

"Kami memproduksi fillet ikan patin baru 3 tahun ini, dan kapasitas produksinya juga masih 75 ton/bulan," katanya dalam Press Tour Pabrik pakan ikan CP Prima di Sepanjang, Sidoarjo, Rabu (7/10/2015).

Sejalan dengan rencana peningkatan produksi fillet ikan patin, CP Prima bakal lebih banyak menjalin kemitraan dengan para peternak ikan yang ditargetkan bisa mencapai 150 peternak, dari posisi kemitraan saat ini ada 75 peternak di Jawa Timur.

"Dengan kemitraan ini bisa menggairahkan para petani ikan dan menghidupkan perekonomian mereka," katanya.

Adapun kemitraan CP Prima dengan petani atau peternak ikan tersebut berupa pendampingan petani dalam budidaya ikan, penjualan pakan ikan, hingga pola kredit modal untuk budidaya ikan patin. Produksi ikan patin yang dihasilkan para peternak tersebut nantinya akan menyuplai pabrik fillet ikan patin CP Prima.

"Dengan pendampingan budidaya, maka hasilnya akan sesuai dengan kualitas yang dibutuhkan untuk produksi fillet," jelasnya.

Stephanie menambahkan target pasar fillet ikan patin yang dibidik adalah segmen horeka (hotel, restoran, kafe) dengan komposisi 10%, modern trade 10% dan rumah tangga yakni 80%.

Produksi fillet ikan patin tersebut selama ini telah berkontribusi 10% dari total penjualan CP Prima. Diharapkan dengan peningkatan produksi fillet patin, pendapatan perseroan pun ikut meningkat meski kondisi ekonomi saat ini sedang lesu.

Dia mengungkapkan penjualan pakan ikan dan undang sepanjang tahun ini stagnan yakni hanya mampu tumbuh seperti tahun lalu sebesar 10%-20%. Industri tersebut mampu bertahan di tengah lesunya kondisi ekonomi karena tertolong oleh produksi makanan olahan dari ikan dan udang seperti fillet patin dan nuget.

"Kalau industri yang berkaitan dengan masalah perut, tidak akan terlalu berpengaruh terhadap kondisi ekonomi karena setiap hari manusia mengonsumsi makanan. Kami bisa survive karena adanya produk makanan olahan," imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper