Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gawat.! Penderita Katarak Capai 150.000, NTB Menuju Angka Kebutaan

Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebutkan jumlah penderita katarak di provinsi itu mencapai 150 ribu jiwa. Ini yang menuju angka kebutaan.
Dokter spesialis mata sama anggaran yang masih minim sekali mengatasi penyakit ini. /seknasfitra
Dokter spesialis mata sama anggaran yang masih minim sekali mengatasi penyakit ini. /seknasfitra

Bisnis.com, MATARAM - Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebutkan jumlah penderita katarak di provinsi itu mencapai 150 ribu jiwa. "Ini yang menuju angka kebutaan," kata Kepala Dinas Kesehatan NTB dr Eka Junaidi di Mataram, Jumat (2/10/2015).

Menurut dia, penyebab tingginya penderita katarak di daerah itu dikarenakan faktor usia, sering terkena sinar matahari dan kekurangan gizi. Hal ini, belum ditambah dengan tidak seimbangnya antara jumlah penderita dengan upaya pengobatan atau pencegahan.

Selain itu, Eka menuturkan, penyebab lain tingginya angka katarak yakni masih rendahnya sumber daya manusia (SDM), terutama ketersediaan dokter spesialis mata di provinsi itu. Termasuk masih minimnya dukungan anggaran untuk upaya pengobatan sebagai langkah pencegahan penyakit katarak.

"Dokter spesialis mata sama anggaran yang masih minim sekali mengatasi penyakit ini," ujarnya.

Meski begitu, kata Eka, mulai 2016, Pemerintah Provinsi NTB akan mencanangkan berdirinya pembangunan rumah sakit mata. Diharapkan dengan pembangunan rumah sakit khusus mata itu, dapat mengurangi penderita sekaligus mencegah penyakit katarak di daerah itu.

"Mudah-mudahan tahun ini, pembangunan rumah sakit mata ini sudah mulai dilaksanakan, sehingga upaya mengurangi penyakit ini bisa diatasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper