Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Domestik Turun, PMI Ciha Melemah Ke Level 47

Indeks manufaktur China merosot ke level terendah dalam enam setengah tahun sekaligus menggambarkan tantangan yang dihadapi sektor manufaktur di tengah melambatnya mesin pertumbuhan negara itu.
Manufaktur China/Bloomberg
Manufaktur China/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks manufaktur China merosot ke level terendah dalam enam setengah tahun sekaligus menggambarkan tantangan yang dihadapi sektor manufaktur di tengah melambatnya mesin pertumbuhan negara itu.

Indeks Purchasing Managers (PMI) sementara yang dikeluarkan Caixin Media and Markit Economics menunjukkan angka 47 selama September. Angka itu di bawah perkiraan sebesar 47,5 berdasarkan survei Bloomberg.

Sedangkan bulan sebelumnya, PMI China tercatat 47,3. Posisi di bawah 50 menunjukkan kontraksi pertumbuhan sebagimana terjadi sejak Maret lalu.

Target pertumbuhan ekonomi sebesar 7% sebagimana dipatok PM China Li Keqiang menjadi terencam dengan kondisi tersebut. Sektor properti juga mengalami pelemahan pertumbuhan selain sektor manufaktur.

Pada sisi lain Presiden Xi Jinping mencoba meredam kekhawatiran soal pelemahan ekonomi China dalam pidatonya di Seattle. Pidato iti  menandai awal kunjungannya ke Amerika Serikat untuk serangkaian pembicaraan dengan Presiden Barack Obama.

"Pelemahan angka PMI terutama disebabkan oleh lemahnya permintaan domestik,” ujar Julia Wang, seorang ekonom Hong Kong yang bekerja untuk HSBC Holdings Plc sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (23/9/2015). Namun demikian, setelah China meluncurkan sejumlah program perangsang pertumbuhan ekonomi, permintaan domestik mulai stabil, ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper