Bisnis.com, JAKARTA—Perlawanan dari ‘kelompok kepentingan’ membuat perusahaan teknologi Uber semakin tertantang melebarkan sayap di Indonesia.
Michael Brown, manajer regional Uber untuk Asia Tenggara, mengatakan Uber berencana mendirikan perusahaan di Indonesia.
Rencana tersebut adalah respons atas pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaha Poernama yang meminta Uber mendirikan kantor demi kepentingan penagihan pajak.
Brown menekankan komitmen Uber masuk ke pasar Indonesia di tengah perlawanan keras dari ‘kelompok kepentingan’ (special interest) tertentu.
“Kami lihat ada hal yang baru dan menantang (di Indonesia). Kami tidak suka itu,” kata Brown kepada Bloomberg.
Uber adalah perusahan internet yang menyediakan aplikasi penghubung antara penumpang dengan pemilik kendaraan yang menyediakan jasa transportasi.
Promosi biaya transportasi menggunakan Uber di Jakarta memberikan tarif yang lebih rendah hingga 50% dibandingkan dengan taksi.
Beberapa bulan terakhir, Organda bersama Polda Metro Jaya telah membentuk gugus tugas untuk menertibkan sopir gelap dan penyedia layanan taksi tidak berizin.