Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebijakan Pembebasan Visa Ditanggapi Dingin PHRI Sulsel

Kebijakan pemerintah untuk menambah jumlah negara bebas visa ke Indonesia ditanggapi dingin oleh para pelaku usaha bidang perhotelan dan restoran di Sulawesi Selatan
Bebas visa/Ilustrasi
Bebas visa/Ilustrasi

Bisnis.com, MAKASSAR--Kebijakan pemerintah untuk menambah jumlah negara bebas visa ke Indonesia ditanggapi dingin oleh para pelaku usaha bidang perhotelan dan restoran di Sulawesi Selatan.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel Anggiat Sinaga mengapresiasi langkah pemerintah menambah jumlah negara bebas visa ke Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanagera.

Namun, penerbitan kebijakan itu saja dinilai belum mampu mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara di Sulsel. Dia memprediksi peningkatan signifikan terhadap jumlah wisatawan mancanegara hanya akan terjadi pada daerah-daerah yang menjadi destinasi favorit, seperti Bali, Yogyakarta, dan Jakarta.

"Kita Sambut baik, tetapi kalau bicara efek instannya untuk Sulsel belum, karena Sulsel belumlah jadi destinasi favorit, dan masih jadi destinasi alternatif," kata Anggiat kepada Bisnis akhir pekan ini.

Menurutnya, untuk mengefektifkan implementasi dari kebijakan tersebut, dibutuhkan adanya komitmen dari pemerintah untuk mengalokasikan anggaran promosi potensi wisata di masing-masing daerah secara adil dan merata.

Selain itu, dia menilai dibutuhkan adanya dukungan dari pemerintah daerah untuk mengadakan kegiatan bertaraf nasional maupun internasional yang dapat meningkatkan okupansi hotel atau tingkat hunian hotel.

"PHRI mendorong pemerintah daerah untuk membentuk tim khusus yang fungsinya melakukan promosi penyelenggaraan kegiatan akbar di Sulsel," ujarnya.

Anggiat menuturkan, semester I/2015 capaian okupansi hotel berbintang di Sulsel hanya mencapai 53,8% atau menurun jika dibandingkan semester II/2014 lallu yang mencapai 74,9%.

Adapun, untuk okupansi pada Semester II/2015 ini, PHRI mematok target sebesar 70%. Dia mengaku optimistis target okupansi sebesar 70% dapat tercapai dengan terselenggaranya sejumlah kegiatan bertaraf nasional dan internasional yang digelar sejak awal semester II/2015 seperti Muktamar Muhammadiyah, Asean Mayor Forum, dan BIMP EAGA.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel Jufri Rachman menyatakan pada tahun ini alokasi anggaran promosi potensi wisata untuk Provinsi Sulsel jumlahnya masih berada di bawah Rp1 miliar.Hal itu menyebabkan kegiatan promosi yang dilakukan tidak dapat berjalan optimal.

Untuk menutupi kekurangan anggaran, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menjanjikan penyaluran dana tambahan senilai Rp10 miliar. Namun, dana tersebut tidak akan disalurkan dalam bentuk uang tunai, melainkan dalam bentuk promosi potensi wisata Sulsel di berbagai media nasional, dan internasional.

Seperti diketahui, pada tahun ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel mematok jumlah kunjungan sebanyak 6,1 juta wisatawan, yang terdiri dari 6 juta wisatawan lokal, dan 150.000 wisatawan mancanegara.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel mencatat jumlah wisatawan mancanegara yang datang melalui pintu masuk Makassar pada Juli 2015 mengalami peningkatan sebesar 32,67% jika dibandingkan Juni 2015 yaitu dari 906 orang menjadi 1.194 orang.

Jumlah wisatawan mancanegara terbesar yang berkunjung ke Makassar berasal dari Malaysia, Belanda, Perancis, Jerman dan Singapura. Total jumlah wisatawan dari kelima negara tersebut ialah 929 orang atau sekitar 77,81% dari total wisman yang datang ke Indonesia melalui pintu masuk Makassar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper