Bisnis.com, MAJALENGKA-- Sebanyak 6 orang tewas dari 2 kecelakaan yang terjadi di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
Diduga kedua kecelakaan itu akibat sopir yang mengantuk. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kecelakaan pertama terjadi di Kilometer 156 yang masuk Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Jumat (18/9/2015), sekitar pukul 02.35 WIB.
Kecelakaan bermula saat minibus Daihatsu Grand Max bernomor polisi B 2423 WB dengan 9 penumpang melaju dari Cirebon menuju Cikopo.
Diduga karena sopir mengantuk, minibus itu menabrak truk di depannya. Minibus terlempar ke kiri jalan. Namun truk tetap melaju ke Cikopo. Akibatnya, 2 orang tewas seketika. Seorang lainnya meninggal saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Plumbon.
Kecelakaan kedua terjadi di Kilometer 169 yang masuk Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, sekitar pukul 16.30 WIB.
Kecelakaan tersebut merupakan kecelakaan tunggal dan bermula dari sebuah minibus jenis Xenia dengan nomor polisi B 1974 AJ melaju dari Cirebon menuju Cikopo.
Sopir diduga juga mengantuk sehingga mobil sempat oleng ke kiri. Kondisi ini pun diketahui penumpang yang berada di samping sopir.
"Akhirnya terjadi tarik-menarik kemudi," kata Kepala Unit Patroli Jalan Raya II Kertajati, Inspektur Dua Dasep Rahwan.
Akibat tarik-menarik itu kendaraan oleng ke kanan dan terbalik dengan posisi empat ban berada di atas.
Kecelakaan tunggal tersebut menelan nyawa 3 orang, yang tewas seketika di lokasi kejadian. Sedangkan, dua penumpang lainnya mengalami luka-luka dan masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Plumbon.
Nama korban yang meninggal dunia di Kilometer 169 yaitu Siti Sugiarti, warga Desa Purwosari RT 05/02, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Sedangkan, dua korban meninggal lainnya belum dapat teridentifikasi. Sedangkan sopirnya bernama Afrizal Ramadhan, 25, warga Desa Pasir Wetan RT 05/02, Kecamatan Karanglewas, Banyumas.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Majalengka, Ajun Komisaris Rezky Satya Dewanto, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kecelakaan tersebut.
"Dugaan sementara kecelakaan disebabkan sopir mengantuk," katanya.
Namun, untuk detailnya, menurut Rezky, petugas masin melakukan penyelidikan.
Kecelakaan pada Jumat nahas itu menambah panjang deretan korban yang meregang nyawa di tol maut ini. Sejak diresmikan Presiden Jokowi pada 13 Juni 2015 hingga 25 Juli, tercatat sedikitnya sudah 12 orang meninggal, dan ratusan luka-luka. Kejadian baru pada Jumat lalu itu menambah total korban tewas menjadi 18 orang sejak tol ini beroperasi tiga bulan lalu.