Bisnis.com, JAKARTA— The Fed dini hari tadi kembali menunda penaikan suku bunga acuan Amerika Serikat. Alasan kali ini adalah gejolak di pasar finansial global.
Dalam rilis hasil rapat Federal Open Market Committee, The Fed menyatakan perkembangan ekonomi dan finansial global belakangan ini bisa menghambat aktivitas ekonomi dan laju inflasi di AS.
Gubernur The Fed Janet Yellen dalam pernyataan pers setelah rapat FOMC menegaskan perkembangan ekonomi global tidak mengubah proyeksi dan rencana kebijakan moneter The Fed.
Bank sentral AS tersebut menegaskan masih mempertahankan target Fed Fund Rate di kisaran 0–0,25%. Berapa lama rentang tersebut bertahan, tergantung pada perkembangan data menuju target penyerapan tenaga kerja maksimal dan inflasi 2%.
Data yang diamati tersmasuk kondisi pasar tenaga kerja, realisasi inflasi dan ekspektasi inflasi, serta pengamatan terhadap perkembangan internasional dan pasar finansial.
Yellen sadar bahwa pasar finansial global saat ini sedang tertekan oleh ketidakpastian. Namun, dia menegaskan ketidakpastian selalu ada dan tidak akan pernah hilang sepenuhnya.
“Kami butuh sedikit waktu lagi untuk mengevaluasi dampak (perkembangan global) terhadap AS. Inflasi telah tertekan. Kami melihat perkembangan seperti harga minyak yang merosot dan dolar yang semakin kuat bisa semakin menekan tingkat inflasi,” katanya.
Yellen mengatakan setiap pertemuan bulanan FOMC bisa menaikkan Fed Fund Rate atau mengubah target suku bunga The Fed. “Termasuk Oktober. Jadi, (penaikan suku bunga) pada Oktober dimungkinkan.”