Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hero Supermarket Tutup 74 Toko Startmart

PT Hero Supermarket telah menutup sebanyak 74 toko Startmart sepanjang semester satu 2015 dari 704 toko termasuk anak cabang perusahaan.
Gerai Hero Supermarket/JIBI
Gerai Hero Supermarket/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - PT Hero Supermarket telah menutup sebanyak 74 toko Startmart sepanjang semester satu 2015 dari 704 toko termasuk anak cabang perusahaan.

"Penutupan ini akibat dampak kebijakan tentang larangan penjualan minuman beralkohol yang berlaku mulai April 2015," kata Presiden Direktur PT Hero Supermarket Stephane Deutsch usai menggelar jumpa pers di Jakarta, Jumat (18/9/2015).

Namun pada tahun 2015 semester pertama Hero Group juga berhasil membuka toko baru sebanyak 11 gerai.

Pada Giant Ekstra total menjadi sebanyak 53 gerai, Hero 155, Satartmart 95, Guardian 337 dan IKEA 1 sehingga total gerai semester pertama sebanyak 641.

Selain itu, PT Hero Supermarket Tbk telah membukukan laba bersih sebesar Rp7,481 miliar pada laporan pembukuan semester pertama tahun 2015.

"Kami optimis untuk menghadapi semester kedua tahun 2015," kata Presiden Direktur Stephane Deutsch Sedangkan laba kotor PT Hero Supermarket pada semester pertama 2015 dibukukan sebesar Rp1,677 miliar.

Peningakatan pendapatan dari 2014 mengalami kenaikan sebesar 15 persen. Pada semester pertama tahun 2014 laba bersih sebesar Rp6.500 miliar.

"Strategi komersial yang telah diadopsi untuk bisnis makanan serta kesehatan, kecantikan akan terus dilanjutkan pada semester kedua tahun ini," kata Stephane.

Ia juga menjelaskan, beberapa inisiatif sedang dilaksanakan untuk mengurangi dampak kenaikan biaya.

Meskipun dalam kondisi perdagangan yang sepi, perseroan meraih hasil penjualan yang baik di semester pertama 2015. Semuanya karena hasil penjualan dari pertumbuhan 'like for like' yang kuat pada bisnis makanan, kesehatan serta kecantikan.

Hasil penjualan dari gerai IKEA juga cukup menjanjikan, meskipun momentum penjualan profitabilitas dipengaruhi secara negatif oleh kenaikan upah minimum, peningkatan pemeriksaan persediaan dan rasionalisasi gerai.

Tindakan yang kuat pada penghematan energi dan produktivitas diambil untuk mengurangi dampak dari meningkatnya biaya. Pada bisnis makanan, investasi pada harga telah menyebabkan penurunan margin laba kotor.

Program rasionalisasi gerai yang dimulai pada semester kedua tahun lalu menghasilkan penutupan bersih 63 gerai di tahun ini. Terutama pada merek gerai Startmart.

Perseroan juga menghasilkan kerugian bersih sebesar Rp32 miliar di semester pertama 2015.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper