Bisnis.com, JAKARTA—Bank Dunia menawarkan pinjaman dana mencapai US$12 miliar untuk membantu program pembangunan jangka menengah nasional dalam kurun waktu 4 tahun ke depan.
Direktur Bank Dunia Perwakilan Indonesia Rodrigo A. Chaves menyebutkan dana pinjaman disiapkan dengan tingkat bunga rendah yakni 0,93% dengan tenor selama 18 tahun. “Grup Bank Dunia memberi dukungan finansial US$12 miliar untuk 4 tahun. Bunga sangat rendah 0,93%,”sebutnya di Kantor Wakil Presiden, Kamis(17/9/2015).
Lembaga pembiayaan multilateral itu menyiapkan pendanaan untuk membantu program rancangan pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) sampai 2019, yang digarap Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN).
Adapun, sejumlah sektor yang akan menerima pendanaan ialah sektor ekonomi hijau, infrastruktur, energi, sanitasi, pengairan, dan beberapa program yang dibutuhkan masyarakat.
“Kami pikir ini kesempatan yang baik untuk terus tumbuh, terus berinvestasi, membantu masyarakat melalui dukungan finansial,”sambungnya.
Sebelumnya, Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) menyiapkan plafon pendanaan untuk Indonesia senilai US$2,2 miliar atau setara Rp30 triliun dengan tingkat bunga 1,2% pada 2016.
Secara akumulasi lembaga pembiayaan multilateral itu menyediakan pinjaman senilai US$5 miliar atau sekitar Rp60 triliun selama 3 tahun.
Dana senilai US$1,5 miliar dikucurkan pada 2015, US$2,2 miliar pada 2016, sisanya sekitar US$1,3 miliar pada 2017. Pagu pinjaman bisa saja meningkat sesuai kebutuhan pemerintah.