Bisnis.com, SAMARINDA—Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur berpotensi mencabut kembali rekomendasi teknis pengalihan aliran Sungai Santan di Kutai Kartanegara yang terlanjur diberikan kepada PT Indominco Mandiri.
Yusi Leonardo, Staf Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kalimantan Timur mengatakan rekomendasi teknis untuk keperluan penambangan batu bara tersebut memang sudah diberikan pada 2013. Saat itu, Dinas PU yang tergabung bersama 11 instansi lainnya ditugaskan oleh Gubernur untuk mengkaji aspek teknis atas permintaan Indominco untuk melakukan penambangan di daerah aliran sungai (DAS) Sungai Santan.
“Tim itu sendiri dibentuk melalui SK Gubernur pada 2011 yang melibatkan banyak instansi seperti dinas pertambangan, dinas lingkungan hidup, dinas pertanian, dan lain-lain,” ujarnya di Kantor Dinas PU, Selasa (15/9).
Menurut Yusi, rekomendasi ini nantinya akan dijadikan landasan bagi Indominco untuk mengurus perizinan dari Pemerintah Pusat. Rekomendasi yang diberikan Dinas PU berupa spesifikasi teknis untuk aktivitas pemindahan aliran Sungai Santan Kutai Kartanegara.
Namun, rekomendasi ini menuai protes dari sejumlah pihak yang khawatir pengalihan Sungai Santan ini akan berdampak buruk pada ekonomi dan lingkungan di sekitar kawasan tersebut. Salah satunya dari Himpunan Mahasiswa Kecamatan Marangkayu (HMKM) dan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim yang mendatangi kantor Dinas PU, Selasa (9/8).
Yusi yang menerima rombongan mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan kepala dinas PU dan instansi lainnya untuk merespons protes tersebut. Pihaknya juga menjanjikan akan memberikan rencana tindak lanjut pada 28 September 2015. “Kalau kondisinya seperti ini kemungkinan besar rekomendasi teknisnya akan dicabut,” tambahnya.
PT Indominco Mandiri merupakan anak usaha PT Indo Tambang Raya Megah Tbk. (ITMG) yang beroperasi di Bontang sejak 1997. Berdasarkan laporan perusahaan semester I/2015, ITMG memiliki 100% saham di perusahaan yang memiliki total aset US$452.263 ini. Direktur ITMG Edward Manurung enggan berkomentar mengenai permasalahan tersebut. “Mohon maaf saya tidak handle masalah tersebut,” ujarnya melalui pesan singkat kepada Bisnis, Selasa (15/9).