Bisnis.com,JAKARTA -- Anggota Asprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) kini mengalami tantangan daya beli yang belum membaik, karena menguatnya mata uang dolar terhadap rupiah, kata seorang pengurus Asprindo.
Satria Hamid, Wakil Ketua Umum Asprindo mengatakan sekarang daya beli belum membaik seperti sebelum nilai dolar menguat terhadap dolar. Namun tidak berdampak ekstrim terhadap karyawan perusahaan ritel modern itu. "Kami mengadakan efisiensi dengan memperluas areal toko," kata Satria, Selasa (15/9/2015).
Untuk meningkatkan penetrasi pasar, katanya, pengusaha ritel berusaha untuk melebarkan sayap bisnisnya ke daerah-daerah yang potensial, sehingga menambah penyerapan tenaga kerja baru.
Namun dia menyebutkan besar dampak penurunan daya beli masyarakat terhadap pasar modern itu.