Bisnis.com, BANDUNG—PT Pindad (Persero) dalam memproduksi alat berat Pindad Excava 200 mengaplikasikan fasilitas yang dimiliki untuk membuat kendaraan tempur dan dek kapal laut.
Dia mengatakan, dalam membuat produk alat berat tersebut, perseroannya mengoptimalkan fasilitas yang sudah dimiliki PT Pindad yang biasa digunakan untuk memproduksi kendaraan tempur dan dek kapal laut.
“Jadi kami mengoptimalkan apa yang ada. Kami hanya menambah assembly line. Hari ini kami mulai produksi untuk versi massal. Kami sudah membuat versi prototype-nya,” sebutnya saat ditemui selepas acara peluncuran Pindad Excava 200, Kamis (10/9/2015).
Dalam acara peluncuran Pindad Excava 200 tersebut, dilakukan pula penandatanganan kerja sama PT Pindad dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) serta dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negera (BUMN) untuk pemesanan.
Silmy menambahkan ke depannya investasi yang dibutuhkan hanya untuk modal kerja yaitu kurang lebih sekitar 30% dari total kontrak tahun pertama atau senilai Rp300 miliar untuk kebutuhan satu tahun pertama.
Menurut dia, pasar yang akan dibidik sebagai prioritas yaitu pasar dalam negeri dengan menyasar pemerintah dalam hal ini sejumlah kementerian, termasuk Kementerian Pertahanan dan TNI, serta ke BUMN lain. “Fokus Indonesia dulu, pasarnya setahun 7.000 unit.”
Ditanya soal tingkat komponen dalam negeri (TKDN), dia menuturkan, selain mesin yang masih dipasok dari Jepang ataupun Amerika, kandungan lokal sudah mengarah ke 60%. “Kecuali mesin, yang lainnya kami produksi di sini.”
Dalam memproduksi alat berat tersebut, PT Pindad bersinergi dengan badan usaha milik negara (BUMN) lainnya, di antaranya PT Krakatau Steel, PT Len, PT Barata Indonesia, dan PT Boma Bisma Indra.