Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri farmasi menilai bahwa terlepas dari rencana pemerintah menerbitkan Instruksi Presiden yang mendukung industri bahan baku obat, pemerintah juga harus menjamin serapan produknya.
Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Farmasi Darodjatun Sanusi mengatakan pemerintah bisa memberikan kepastian usaha dengan menyerap hasil produksi untuk program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“JKN mestinya bisa jadi pintu masuk secara ekonomi bagi infant industry ini, agar bisa diproduksi dan digunakan sepenuhnya oleh JKN,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (27/8/2015).
Dia mengatakan pemerintah harus secara simultan berkomitmen untuk mendukung industri ini. Menurutnya, sedikit ada keraguan dari pemerintah, akan berdampak pada calon investor yang tidak jadi melakukan investasi di bidang ini.
“Ini kepentingan nasional, dan farmasi jadi salah satu industri andalan. Kalau ini berjalan, pasti banyak yang secara serius mau bergerak di bidang ini,” katanya.
Dia menjelaskan setidaknya tiga faktor dan risiko yang dihadapi pelaku yang berminat untuk mengembangkan bahan baku yaitu, pertama dari sisi ekonomi yang menuntut investasi besar dengan risiko yang sangat besar, terlebih dengan adanya persaingan dengan produk impor.
Kedua, faktor riset dan teknologi di mana telah terciptas gapyang jauh antara teknologi produksi bahan baku sejak puluhan tahun lalu dengan saat ini yang kian mengembangkan obat berbasis bioteknologi. Hal ini juga menuntut adanya sumber daya manusia.
Adapun yang ketiga ialah aspek penggunaan dari sektor yang dituju, dalam hal ini yaitu sektor kesehatan masyarakat yang pada akhirnya menjamin serapan produk.