Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Depresiasi Rupiah Momentum Investasi Aset Tetap Bagi Asing

Himpunan Kawasan Industri menyatakan depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang hari ini ditutup Rp13.998 per dolar AS menjadi peluang bagi investor asing dalam investasi aset tetap berupa tanah.
Ilustrasi kawasan industri/Jabarprov.go.id
Ilustrasi kawasan industri/Jabarprov.go.id

Bisnis.com, JAKARTA—Himpunan Kawasan Industri menyatakan depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang hari ini ditutup Rp13.998 per dolar AS menjadi peluang bagi investor asing dalam investasi aset tetap berupa tanah.

Sanny Iskandar, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri, mengatakan depresiasi rupiah memberi keuntungan tersendiri bagi investor asing untuk membeli aset karena mendapatkan laba kurs. Momentum ini menjadikan belanja modal lebih murah.

“Situasi perekonomian ada saatnya turun ada juga naik. Saat ini adalah kesempatan investor asing mempersiapkan lahan, mesin dan lainnya. Pembelian lahan kawasan saat ini peluang bagi investor dengan rencana jangka panjang,” ujarnya, Senin (24/8/2015).

Menurutnya, seluruh pihak yang berhubungan dengan bisnis kawasan industri melihat rencana bisnis dalam jangka panjang. Pasalnya, industri yang masuk ke dalam kawasan merupakan perusahaan yang tergolong memiliki pasar tetap, baik ekspor maupun domestik.

Kondisi saat ini harus dioptimalkan oleh industri berbahan baku lokal dalam menggenjot ekspor. Sementara industri manufaktur dengan bahan baku impor harus segera mencari substitusi bahan baku dalam dalam negeri.

Namun, depresiasi rupiah di tengah penurunan daya beli masyarakat diyakini menyebabkan industri yang telah berdiri serta penanaman modal dalam negeri menahan ekspansi. Saat ini, HKI meyakini kinerja penjualan 2015 mampu mencapai 500 hektare atau menyamai penjualan tahun lalu.

Optimisme itu berkaca pada kinerja penjualan lahan hanya di kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi sepanjang semester I/2015 mencapai 240 hektare. Dengan demikian, penjualan di akhir tahun diperkirakan mencapai 500 ha.

Senada dengannya, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronik Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan depresiasi rupiah diperkirakan tidak memengaruhi realisasi investasi asing.

“Yang saat ini banyak masuk itu FDI [foreign direct investement] karena mereka tidak terpengaruh depresiasi rupiah. Yang sangat terpukul adalah proyek-proyek pembangunan yang mayoritas barangnya masih impor, seperti proyek pemurnian dan pengolahan bahan hasil tambang (smelter),” tuturnya.

Menurutnya, proyek pembangunan smelter yang sebagian mesinnya belum terkirim dari luar negeri semakin tertekan dengan kondisi saat ini. Selain itu, proyek-proyek konstruksi juga ikut tertekan seiring dengan sejumlah mesin yang masih mengandalkan impor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper