Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta mengakui bahwa serapan anggaran Provinsi DKI Jakarta berada di posisi terendah kedua, pemprov perlu melakukan percepatan.
"Maka kami kerja sama ke SKPD, BPK, Kepolisian, dan semua pengguna anggaran tidak takut mengeksekusi program dalam APBD," kata Djarot setibanya di Balai Kota, Selasa (25/8/2015).
Djarot berpesan bahwa Pemprov DKI harus menyamakan persepsi. Pasalnya, sesuai perintah presiden di Istana Bogor maka pihaknya akan melakukan konsolidasi untuk mengambil kebijakam dalam rangka percepatan anggaran.
"Fakta menyebutkan DKI masih rendah penyerapannya. Yang ada pada kita 19,4% dan ketimpangan yang belanja tidak langsung besar sekali, belanja langsung masih kecil. Kami akan genjot belanja langsung meski disadari APBD baru berjalan pada April dan Mei," jelas Djarot lagi.
Djarot mengaku pemerintah pusat tidak memberikan target waktu bagi DKI untuk mempercepat anggarannya. Yang terpenting adalah maksimalisasi sisa waktu dalam tahun anggaran ini untuk bisa mewujudkan percepatan anggaran.
"Hari ini kami rapatkan dulu. Yang penting penyerapan anggarannya sebanyak mungkin," ujarnya.