Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kutai Timur Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa

Kabupaten Kutai Timur tengah mengembangkan pembangkit listrik bertenaga biomassa skala kecil di desa-desa yang tidak terjangkau listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Biomassa/Ilustrasi-ptpjb.com
Biomassa/Ilustrasi-ptpjb.com

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Kabupaten Kutai Timur tengah mengembangkan pembangkit listrik bertenaga biomassa skala kecil di desa-desa yang tidak terjangkau listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Pelaksana Tugas Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman mengatakan rasio elektrifikasi di daerah yang dipimpinnya memang masih rendah. Di ibu kota kecamatan misalnya, baru 90% wilayah yang teraliri listrik.

Sementara itu, warga di kawasan pinggiran belum bisa menikmati penerangan sama sekali. “Di ibu kota kecamatan juga listrik terbatas tidak sampai 24 jam,” katanya kepada Bisnis.com belum lama ini.

Menurut Ardiansyah, jarak antara satu wilayah dengan wilayah lain yang jauh membuat PT PLN angkat tangan. Guna mengupayakan listrik di Kutai Timur, pemerintah daerah melakukan sejumlah terobosan dengan menggandeng akademisi dan pihak swasta.

Beberapa pembangkit skala kecil seperti tenaga surya, mikrohidro, dan biomassa dari limbah sawit sudah mulai diupayakan. Beberapa perusahaan sawit misalnya, menyediakan pembangkit listrik dari limbah sawit bagi masyarakat sekitar.

Selain beberapa pembangkit tersebut, pemerintah kabupaten Kutai Timur juga akan mengembangkan biomassa berbasis limbah kayu dari hutan. Menurutnya, Kutai Timur sangat potensial mengembangkan pembangkit ini karena memiliki limbah hasil hutan yang melimpah.

Ardiansyah menjelaskan pihaknya berharap pada akhir tahun ini pilot proyek yang dikerjakan sudah selesai sehingga bisa dimulai pembangunan dalam skala yang lebih besar.

Kendati potensial, biaya untuk mengembangkan pembangkit ini tidak murah. Untuk menyediakan listrik bagi satu desa berkapasitas 100 rumah, diperlukan Rp3 miliar-Rp4 miliar.

Ardiansyah menuturkan pihaknya sudah menunjuk Kecamatan Batu Ampar dan Long Mesangat sebagai percontohan. Pemkab berkolaborasi dengan peneliti dari Universitas Mulawarman untuk mengembangkan mesin pembangkit tersebut.

Mesin ini diproyeksikan mampu menghasilkan energy listrik sebesar 45 KWe yang sanggup memenuhi 100 rumah dengan penggunanan 450 watt per rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper