Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berjanji akan mendukung penyediaan sarana pengairan dalam proyek sawah modern di Merauke. Rencananya, proyek percontohan yang melibatkan kalangan pemerintah dan swasta ini akan memanfaatkan lahan seluas 400 hektare.
Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono mengatakan pihaknya akan mendukung program itu dengan menyediakan sarana pengairan yang dibutuhkan. Mengingat kondisi lahan Merauke yang banyak terdiri dari rawa, maka pihaknya berjanji untuk membangun long storage yang bisa dipompa untuk mengairi lahan pertanian tersebut.
“Kami dari PU akan mendukung penyediaan air irigasinya, melalui pembangunan long storage karena kita sudah lama bergerak di sana, baik di satuan penukiman transmigrasi maupun penduduk setempat,” ujarnya
Menurutnya, wilayah Merauke memiliki potensi lahan pertanian seluas 1,2 juta hektare, dari total area sekitar 4,6 juta hektare. Namun, dari jumlah tersebut, Kemen PUPR baru menyiapkan sarana infrastruktur irigasi seluas 400 hektare, sesuai dengan program percontohan yang ditetapkan pemerintah.
Di sisi lain, pengadaan lahan pertanian ini juga akan melibatkan pihak swasta dan pemerintah. Basuki mengatakan, 10.000 hektare pertama akan dibuka oleh PT. Medco Energi International Tbk sedangkan 10.000 hektare selanjutnya akan dibuka oleh Kementerian Pertanian. Meski demikian, pihaknya tidak merinci anggaran yang akan digelontorkan pemerintah untuk proyek tersebut.
"Potensi di sana (Merauke) ada 1,2 juta hektare, tapi kan tidak bisa sekaligus. Nah ini yang mau dibuka dulu sebanyak 10.000 hektare oleh Medco dan 10.000 hektare oleh Kementan. Kemudian, akan dibikin percontohan dulu 400 hektare,” katanya.
Sebelumnya, menteri Basoeki menerima kedatangan pengusaha pendiri Medco Foundation Arifin Panigoro di kantor Kementerian PUPR pada pekan lalu, dengan didampingi oleh Dirjen SDA Mudjiadi dan Kepala Badan Pengembangan Wilayah Hermanto Dardak. Kedatangan Arifin tersebut dalam rangka meminta dukungan pemerintah untuk realisasi proyek sawah modern tersebut.
Arifin menyatakan proyek percontohan sawah modern ini cocok untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan swasembada beras. Menurutnya, Merauke berpotensi menjadi lumbung padi nasional, terlebih bila dioleh dengan mekanisme sistem pertanian yang modern.
“Rencana selanjutnya kami akan membuka 9.000 hektar sawah modern dan sejuta hektar untuk jangka panjang. Jadi kami sudah tidak bisa main-main dalam menjalankan program ini,” katanya.
Arifin membandingkan sistem pertanian modern seperti ini sudah lebih dulu diterapkan di beberapa negara seperti Thailand dan Vietnam. Salah satu faktor keberhasilan sawah modern tersebut adalah tersedianya infrastruktur yang memadai.
“Tanpa dukungan infrastruktur air yang memadai, proyek ini tidak akan jalan. Dukungan infrastruktur jalan dan jembatan akses menuju pelabuhan dan perumahan bagi petani juga diperlukan. Saya perlu kawan untuk mewujudkan proyek ini,” ujarnya. []