Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengimbau agar tidak ada informasi simpang siur terkait jatuhnya pesawat Trigana Air dengan nomor penerbangan IL 267 pada Minggu (16/8).
"Saya harap tidak ada spekulasi apa pun yang disebarluaskan, kecuali dari otoritas yang telah kita tunjuk," tuturnya di Istana Merdeka, Senin (17/8).
Imbauan tersebut, lanjutnya, dimaksudkan untuk menghindari kesimpangsiuran informasi yang akan berdampak negatif terhadap keluarga kru pesawat dan penumpang pesawat Trigana Air yang diperkirakan jatuh di pedalaman Distrik Okbape, Pegunungan Bintang, Papua.
Seperti diketahui, pesawat naas tersebut mengangkut 54 orang dari Sentani menuju Oksibil, Papua. Pesawat diperkirakan jatuh dan hancur menabrak tebing setelah hilang kontak pada 14:55.
"Biarkan nantinya tim dari KNKT bekerja menyelidiki dan mengambil kesimpulan tentang penyebab terjadinya kecelakaan," lanjut Jokowi.
Pada kesempatan tersebut, Presiden juga meminta Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk terus memperbaiki keselamatan dan kualitas pelayanan penerbangan nasional.
Pasalnya, kecelakaan Tigana Air bukan kecelakaan pesawat pertama yang terjadi dalam setahun terakhir. Kecelakaan naas juga dialami oleh pesawat Air Asia Surabaya-Singapura pada Desember 2014 dan pesawat Hercules di Medan, Sumatera Utara pada akhir Juni 2015.
"Sekali lagi, saya nyatakan dukacita, berduka atas musibah kecelakaan ini. Kita berdoa yang terbaik bagi kru dan penumpang," pungkas Kepala Negara.