Bisnis.com, JAKARTA -- Dalam pidato kenegaraannya, Presiden Joko Widodo merinci daftar masalah mendasar yang perlu segera diselesaikan mulai dari persoalan pangan hingga kecelakaan Pesawat Hercules, di Medan beberapa waktu lalu.
"Di bidang pangan, kita belum mencapai kedaulatan pangan, rentan gagal panen, dan mudah diterpa ketidakstabilan harga pangan. Di bidang infrastruktur, moda transportasi massal di tiap wilayah masih sangat kurang dan belum terintegrasi dengan baik," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2015).
Selanjutnya, sambung Presiden, di bidang maritim, illegal fishing, pencurian ikan dan penjarahan sumber daya laut menyebabkan kerugian negara sangat besar. Sedangkan untuk energi, masih menghadapi masalah ketersediaan tenaga listrik untuk menopang kehidupan warga dan pembangunan ekonomi.
"Ditambah lagi, produksi BBM masih defisit sekitar 600 ribu barel per hari. Sementara itu, di bidang kesehatan, gizi buruk dan angka kematian ibu yang relatif tinggi masih menjadi masalah utama," katanya.
Di bidang pendidikan, lanjut Presiden, rata-rata lama sekolah baru mencapai sekitar 8 tahun dari 12 tahun wajib belajar. Selain itu, kata Presiden, Indonesia belum mentas dari kemiskinan dan kesenjangan sosial, baik antar kelompok masyarakat maupun antarwilayah.
"Rasio Gini tahun ini masih di atas 0,4. Yang memperihatinkan fenomena kekerasan terhadap anak diduga juga meningkat."
Presiden mengungkapkan Indonesia juga dihadapkan pada beberapa cobaan alam seperti letusan Gunung Sinabung, Gunung Raung, hujan salju di Papua, dan dampak El-Nino serta perubahan iklim.
"Tanpa diduga, beberapa bulan lalu pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara jatuh di Medan dan merenggut sejumlah prajurit terbaik kita dan masyarakat sipil."
Jokowi menegaskan Pemerintah tentu tidak hanya berpangku tangan. Dengan kemampuan yang ada, Pemerintah memberikan bantuan dan pertolongan kepada warga yang tertimpa musibah. "Kita berikan penghormatan dan penghargaan kepada para prajurit yang gugur akibat jatuhnya pesawat Hercules," katanya.