Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EASTPRING: Pemulihan Ekonomi RI Terjadi Tahun Depan

Perusahaan manajer investasi internasional, PT Eastpring Investment Indonesia optimistis pemulihan perekonomian Indonesia akan terjadi tahun depann
Pertumbuhan ekonomi dalam negeri pulih tahun depan./JIBI-Nurul Hidayat
Pertumbuhan ekonomi dalam negeri pulih tahun depan./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan manajer investasi internasional, PT Eastpring Investment Indonesia optimistis pemulihan perekonomian Indonesia akan terjadi tahun depan.

Riki Frindos, Presiden Direktur PT Eastpring Investment Indonesia mengatakan perekonomian dalam negeri saat ini mengalami perlambatan seiring perlambatan ekonomi global. Selain permintaan komoditas Indonesia dari mitra dagang yang terbatas, investasi yang masuk ke Indonesia juga mengalami penurunan.

Belum lagi belanja pemerintah, terutama di sektor infrastruktur yang belum bisa banyak diharapkan. Dia menilai, koreksi di pasar saham yang terjadi belakangan ini juga merupakan konsekuensi dari perlambatan pertumbuhan ekonomi yang direfleksikan oleh melemahnya laba perusahaan dan kondisi makroekonomi yang belum stabil, termasuk kekhawatiran pergerakan rupiah.

Namun, di sisi lain, seiring dengan melemahnya harga saham, tingkat valuasi mulai masuk teritori menarik. Riki optimistis, didukung dengan kebijakan pemerintah dalam mendorong investasi, terutama di sektor manufaktur dan infrastruktur, pemulihan ekonomi akan terjadi pada kuartal-kuartal mendatang.

Banyak konsensus yang menyatakan perlambatan ekonomi tahun ini sudah bottom. Seharunsya pertumbuhan ekonomi bisa melaju tahun ini, tapi dengan berbagai kondisi yang ada, ini tertunda. Tahun depan pertumbuhan ekonomi akan mulai meningkat,” kata Riki dalam acara Market Update: Global&Local Market Update 2nd Half 2015 di Jakarta, Kamis (13/8/2015).

Dia menilai, perekonomian global juga sudah mulai menunjukkan perbaikan pada dasarnya. Menurutnya,di tengah ketegangan pasar terkait negosiasi utang Yunani, gejolak pasar saham, dan sentimen mata uang yuan, sebenarnya pemulihan perekonomian global masih akan terus berlanjut. Misalnya, perekonomian Eropa tumbuh lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.

Kemudian, peluang naiknya suku bunga AS dalam waktu dekat, yang selama ini jadi kekhawatiran banyak investor pada sisi lain merefleksikan kebangkitan perekonomian negara tersebut.

Perekonomian China yang mengalami tantangan secara struktural, pada dasarnya pertumbuhan negara tersebut masih cukup tinggi.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper