Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kanwil DJP II Jawa Barat Sandera Empat Penunggak Pajak

Kanwil Ditjen Pajak II Jawa Barat telah melakukan penyanderaan atau gijzeling terhadap empat penunggak dengan nilai hutang pajak Rp32,65 miliar.
Kantor Ditjen Pajak/Ilustrasi-Bisnis.com
Kantor Ditjen Pajak/Ilustrasi-Bisnis.com

Bisnis.com,BEKASI-Kanwil Ditjen Pajak II Jawa Barat telah melakukan penyanderaan atau gijzeling terhadap empat penunggak dengan nilai hutang pajak Rp32,65 miliar.

Keempat penunggak pajak tersebut terdiri dua orang penanggung pajak PT DBL, seorang penanggung pajak CV IM dan seorang penanggung pajak dari PT PSDT.

Kepala Kanwil DJP II Jawa Barat Angin Prayitno mengatakan penanggung pajak PT PSDT dan PT DBL dititipkan di Lapas Kelas III Pasir Tanjung Cikarang, Bekasi, sedangkan penangung pajak dari CV IM dititipkan di Lepas Kelas I Cirebon.

Angin menuturkan, dua orang penanggung pajak masing-masing dari PT PSDT dan CV IM telah melunasi tunggakan pajak mereka tak lama setelah dilakukan penyanderan pada Rabu (5/8/2015). Dengan begitu, pihaknya langsung melepas kedua penunggak pajak tersebut.

"Tindakan penyaderaan ini tindakan terakhir," katanya saat konfrensi pers di Lapas Kelas III Pasir Tanjung Cikarang, Bekasi, Rabu (12/8/2015).

Sebelum melakukan proses penyanderaan, Ditjen Pajak telah melakukan tindakan penagihan secara persuasif melalui penyampaian surat teguran dan surat paksa. Terhadap penunggak pajak, Ditjen Pajak telah melakukan tindakan penyitaan harga kekayaan penunggak pajak, pemblokiran rekening dan tindakan pencegahan bepergian ke luar negeri.

Sebenarnya Ditjen Pajak telah memberikan kelonggaran kepada para penunggak pajak. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/KMK.03/2015 tentang Penghapusan Sanksi Adminitrasi Bunga Penagihan jika penunggak pajak melunasi tunggakan pajaknya sebelum 1 Januari 2016.

"Oleh sebab itu, manfaatkan segera penghapusan sanksi bunga tadi dengan melunasi tunggakan pajaknya, sehingga wajib pajak tidak sempat menghuni Lapas ini."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Hilman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper