Bisnis.com, JAKARTA—Berkembangnya Yogyakarta sebagai kota budaya berbasis pendidikan dan destinasi wisata turut menggeliatkan bisnis properti, terutama hunian vertikal.
Direktur Operasi 1 PT Wika Realty Widyo Praseno mengatakan status Yogyakarta sebagai salah satu Daerah Istimewa di Indonesia dan daerah tujuan wisata kedua setelah Bali mendorong minat pasar properti.
Adapun kebutuhan pasar terutama mengarah pada hunian vertikal seiring semakin mahalnya harga tanah dan pengetatan alih fungsi lahan oleh pemerintah daerah.
Melihat peluang tersebut, anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty), meluncurkan proyek apartemen bertajuk Tamansari Amarta.
Terletak di Jalan Palagan Tentara Pelajar Km 7,5, Yogyakarta, hunian ini memiliki lahan seluas 6.366 m2. Perusahaan berencana membangun 2 tower setinggi 16 lantai ditambah 2 basement. Proses pemasaran diawali 1 tower yang merangkum 506 unit dengan status strata title
Untuk mengembangkan proyek Tamansari Amarta, Wika Realty menyiapkan investasi sekitar Rp 550 miliar. Perseroan berencana pemancangan tiang perdana dilakukan pada awal 2016 dan diserahterimakan secara bertahap mulai Agustus 2018.
“Kami ingin menangkap peluang akan kebutuhan tempat tinggal dan penginapan bagi para wisatawan yang potensinya sangat besar di Yogyakarta. Dengan perencanaan yang matang, kami berharap memberikan keuntungan maksimal bagi para investor,” tutur Widyo melalui siaran pers kepada Bisnis.com, Selasa (11/8/2015).
Manager Realty Tamansari Amarta Atik Widianti menuturkan Apartemen Tamansari Amarta menawarkan beberapa tipe kamar, yakni studio dengan luas 28,88 m2-30,59 m2 yang dipasarkan dengan harga mulai Rp510 jutaan.
Tipe satu kamar tidur dengan luas 44,90 m2–46,76 m2 dipasarkan dengan harga mulai Rp800 jutaan. Selanjutnya tipe dua kamar tidur dengan luas 62,13 m2–75,66 m2 dipasarkan dengan harga mulai Rp1,1 miliar.
Perseroan BUMN lainnya yang menangkap peluang bisnis hunian vertikal di Kota Pendidikan ialah PT Adhi Persada Properti (APP), anak perusahaan PT Adhi Karya Tbk yang meluncurkan Taman Melati Yogyakarta @Sinduadi.
Proyek senilai Rp346 miliar tersebut mencakup 752 unit apartemen dan 50 unit small office home office (SOHO) dengan luas gedung 23.715 m2. Adapun luas lahan mencapai sekitar 5.239 m2.
Direktur Properti APP Pulung Prahasto menyebutkan sejak dipasarkan pada awal 2015, perusahaan mampu menjual di atas 40 unit setiap bulannya. “Kami melihat potensi apartemen di Yogya semakin bagus, karena take up rate proyek kami cepat sekali,” tuturnya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (11/8/2015).
Pada semester pertama 2015, APP mencatatkan nilai penjualan sebesar Rp 336,39 miliar. Sekitar 30%-nya merupakan kontribusi dari Taman Melati Yogyakarta @ Sinduadi.
Harga jual unit saat ini mencapai Rp19,3 juta per meter persegi atau naik 24,5% dibandingkan awal peluncuran sebesar Rp15,5 juta per meter persegi.
Pada September 2015, sambung Pulung, perseroan akan meluncurkan proyek kedua bertajuk Taman Melati Yogyakarta @Sardjito. Masih mengusung konsep gabungan apartemen dan SOHO, kini Adhi Persada Properti menawarkan 587 unit.
Untuk pengembangan, perusahaan memerlukan investasi Rp380,6 miliar. Nantinya, gedung memiliki kapasitas 22.132 m2 yang berdiri di atas lahan seluas 4.941 m2.
Bisnis Apartemen di Yogyakarta Mulai Menggeliat
Berkembangnya Yogyakarta sebagai kota budaya berbasis pendidikan dan destinasi wisata turut menggeliatkan bisnis properti, terutama hunian vertikal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hafiyyan
Editor : Mia Chitra Dinisari
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

6 menit yang lalu
DPR Kasih Lampu Hijau DJP Pungut Pajak Penghasilan Netflix hingga Meta

51 menit yang lalu
OPINI : Menanti Insentif Pajak UMKM
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
