Bisnis.com, TANGERANG - Ekspor migas memang turun pada Juni terhadap Mei tetapi akumulasi semesteran tumbuh signifikan, sayangnya sektor nonmigas tidak demikian.
Penjualan produk nonmigas ke luar negeri merupakan kontributor utama pendapatan ekspor di Provinsi Banten yang porsinya mencapai 99,78%. Namun, kinerja semesteran dan bulanan tidak menggembirakan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi menyatakan nilai ekspor nonmigas pada Juni terhadap Mei turun -2,5%, sedangkan total perolehan selama semester pertama susut 5,89% secara year on year.
"Total ekspor nonmigas selama Januari sampai Juni [tahun ini] US$4,8 miliar," ucapnya, Selasa (4/8/2015). Periode yang sama pada 2014 penjualan ke luar negeri mencapai US$5,6 miliar.
Adapun realisasi khusus pada bulan keenam US$811,62 juta sedangkan pada Mei angkanya lebih besar senilai US$832.42 juta. Penurunan ekspor ini jelas bukan hal menggembirakan pasalnya depresiasi rupiah terhadap dolar AS seharusnya bisa mendongkrak ekspor secara nilai.
"Perkembangan ekspor nonmigas pada Juni disinyalir terkait faktor lain selain harga dan kurs rupiah terhadap dolar AS," ucap Suhaimi.
Penurunan ekspor nonmigas pada Juni sebetulnya lebih baik dibandingkan minyak dan gas bumi (migas) yang mencapai 41,1%. Tapi realisasi ekspor migas selama semester pertama tetap tumbuh bahkan lebih dari 100% menjadi US$10,65 juta dari US$650.000 (yoy).