Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemanfaatan Riset di Dunia Industri Masih Rendah

Direktur, Direktorat Jenderal Inovasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristek Dikti), Jumain Appe mengatakan, sampai saat ini pemanfaatan riset untuk dunia industri masih sangat rendah.
Pekerja mengemas kaos sebelum dipasarkan, di industri garmen C59 Bandung, Jawa Barat.JIBI-Rachman
Pekerja mengemas kaos sebelum dipasarkan, di industri garmen C59 Bandung, Jawa Barat.JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Direktorat Jenderal Inovasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristek Dikti) Jumain Appe mengatakan sampai saat ini pemanfaatan riset untuk dunia industri masih sangat rendah.

Hal ini terbukti, dari persentase yang ditunjukkan dari pemetaan riset untuk industri baru mencapai 3%.

“Waktu saya masih di BPPT pemetaan riset untuk industri baru mencapai 3%. Ini sangat rendah, makanya kita perlu melakukan peningkatan,” ujar Dirjen Inovasi, Kemristek Dikti, Jumain Appe, di gedung II Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi (BPPT), Senin (3/8/3015).

Jumain menjelaskan dia akan membuat berbagai terobosan terutama penghiliran penelitian, agar bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat luas.

Pemanfaatan ini termasuk pada ranah industri dan kesehatan. Pertama-tama yang akan dilakukan adalah identifikasi hasil riset pada perguruan tinggi (PT) dan berbagai lembaga penelitian lain.

“Identifikasi ini, dilakukn untuk melihat produktivitas riset dan pemetaan,” ucap Jumain.

Target pemerintah sendiri, menurut Jumain, tak hanya penghiliran penelitian pada industri, tetapi juga sebagai salah daya saing terutama dalam menyongsong persaingan global.

Penggabungan PT dengan Riset merupakan salah satu tahapan menuju cita-cita tersebut.

“Keinginan kita agar pemanfaatan hasi riset itu bisa sampai meningkatkan daya saing. Peggabungan ristek dan dikti ini memang sangat strategis. Sebetulnya SDM kita sangat kuat, tapi karena sinergi belum optimal jadi masih terbatas,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper