Bisnis.com, JAKARTA – Setelah angka ramalan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan produksi beras dalam negeri tahun ini mencapai 75,55 juta ton, kini pemerintah menyatakan siap mengekspor sebagian produksi yang berupa beras organik.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan dia telah menggelar pertemuan dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia sebelum lebaran lalu dan menyepakati rencana ekspor beras organik ke negara tersebut.
“Pembicaraan dengan Dubes Arab Saudi itu tentang ekspor beras organik. Rencananya kita aka mengekspor beras organik yang diproduksi di Merauke, itu sekarang kan kita baru buka [lahannya],” jelas Amran di Jakarta, Kamis (23/7).
Amran menargetkan ekspor mulai direalisasikan pada tahun depan. Adapun, lahan seluas 23.000 hektare yang dikembangkan Kementerian Pertanian di Merauke ditargetkan akan mulai berproduksi pada empat bulan mendatang.
Menurut Amran program cetak sawah di Merauke akan segera direalisasikan mengingat anggaran untuk program tersebut sudah cair. Adapun, pemerintah mengalokasikan Rp393 miliar atau sekitar 3% dari total anggaran Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) yaitu sebesar Rp14,4 triliun.
Di sisi lain, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Yusni Emilia Harahap mencatat Indonesia telah lama mengekspor beras organik ke sejumlah negara seperti Belgia, Jerman, dan Amerika Serikat.
Menurut Emilia, Arab Saudi meruppakan negara yang cukup potensial untuk ekspor beras organik karena di negara Raja Minyak tersebut, banyak terdapat masyarakat Indonesia dan masyarakat negara lain pengonsumsi beras yang berdatangan untuk beribadah umrah setiap tahunnya.
“Komunitas Indonesia banyak di sana, kemudian Arab Saudi itu bisa menjadi akses pintu masuk ke negara-negara Timur Tengah di sekitarnya,” jelas Emilia.
Sebagai informasi, Ditjen P2HP tengah merealisasikan program 1000 Desa Organik yang ditargetkan terpenuhi pada 2020 mendatang. Untuk tahun ini, dianggarkan Rp2,18 miliar untuk pengembangan enam kabupaten sebagai desa organik di empat provinsi.
Ditjen P2HP mencatat selain beras organik, Kementerian Pertanian pun menggenjot produksi beras khusus lain seperti beras merah, beras ketan, dan beras hitam.