Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia mencatatkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2015 tumbuh 5,9% year on year menjadi US$302,3 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan ULN Mei 2015 tercatat lebih lambat dibandingkan pertumbuhan April 2015 sebesar 7,7% year on year.
Pada Mei 2015, posisi ULN Indonesia terdiri dari utang sektor publik sebesar US$133,5 miliar atau mencapai 44,2% dari total ULN dan untuk utang sektor swasta US$168,7 miliar atau 55,8% dari total ULN.
"Bank Indonesia memandang perkembangan ULN Mei 2015 masih cukup sehat, namun perlu terus diwaspadai risikonya terhadap perekonomian," ungkapnya dalam keterangan resmi, Rabu (22/7/2015).
Bila ditelisik dari jangka waktu asal, kata Tirta, posisi ULN Indonesia didominasi oleh ULN berjangka panjang yakni mencapai 84,9% dari total ULN. Adapun total utang jangka panjang pada Mei 2015 mencapai US$256,7 miliar, tumbuh 7,5% y-o-y. Sementara itu, ULN jangka pendek pada Mei 2015 mengalami kontraksi 2,3% y-o-y.
Tirta mengatakan ULN swasta pada akhir Mei 2015 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih. Porsi ULN kepada 4 sektor itu mencapai 75,9% terhadap total ULN swasta.
Tirta menegaskan agar debitur yang mencari pinjamanluar negeri dapat optimal mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi.