Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Penyebab Kecelakaan di Tol Cikopo-Palimanan

Sebagai jalur alternatif mudik 2015, Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) terus saja memakan korban, salah satu penyebabnya perilaku berlalu lintas yang buruk, kata seorang pengamat kebijakan.
Kendaraan pemudik terjebak macet di jalan tol Cipali, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (15/7). Pada puncak arus mudik H-2 Lebaran, ribuan kendaraan terjebak macet hingga 38 KM antara jalan tol Cipali hingga tol Palikanci./Antara
Kendaraan pemudik terjebak macet di jalan tol Cipali, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (15/7). Pada puncak arus mudik H-2 Lebaran, ribuan kendaraan terjebak macet hingga 38 KM antara jalan tol Cipali hingga tol Palikanci./Antara

Bisnis.com, JAKARTA— Sebagai jalur alternatif mudik 2015, Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) terus saja memakan korban, salah satu penyebabnya perilaku berlalu lintas yang buruk, kata seorang pengamat kebijakan.

Hingga H-2 pada Rabu (15/7/2015), Pos Pengamanan Tol Cipali mencatat 16 kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) terjadi di ruas jalan itu sejak tujuh hari jelang (H-7) Lebaran.

Meski hanya ada sembilan korban luka ringan dan kerugian diperkirakan senilai Rp228 juta jelang Lebaran, namun pengamat kebijakan publik Agus Pambagio, di Jakarta, Rabu (15/7/2015) mengingatkan agar masyarakat Indonesia memperbaiki perilaku berlalu lintas-nya, terutama saat berkendara di jalan tol.

Halaman Selanjutnya
1.SIM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper