Bisnis.com, JAKARTA—Beroperasinya tol Cikopo – Palimanan (Cipali) mengurangi volume kepadatan pemudik yang melewati jalur pantai utara Jawa (Pantura). Hal tersebut berpengaruh terhadap biaya perawatan jalan nasional di jalur Pantura.
Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Soebagiono mengatakan setidaknya 40% anggaran perawatan jalan nasional di Pantura berkurang di tahun depan.
Sedangkan 60% sisa anggarannya akan dialokasikan untuk perawatan jalur Pantura di wilayah Brebes sampai Semarang. Pasalnya, tol Pejagan-Pemalang yang bisa mengurangi volume kepadatan di wilayah tersebut belum selesai.
"Menangani kepadatan Jawa dengan jalan tol, anggaran pantura berkurang. (Biayanya) bisa turun sampai 40 persen," ujar Soebagiono seperti dikutip dari situs resmi Kementerian PUPR, Selasa (14/7/2015).
Anggaran perbaikan jalur Pantura dalam beberapa tahun terakhir berkisar antara Rp 1,1 sampai 1,6 triliun. Dengan banyaknya proyek jalan tol yang menyatukan sistem Trans Jawa, Kementerian PUPR yakin bisa mengurangi anggaran pemeliharaan jalan di Pantura.
“Dengan jalan tol Cipali ini terbangun, penanganan kita di Pantura akan berkurang. Akan tetap dipelihara di sana, hanya penanganan akan berkurang, implikasinya terhadap program di luar jawa akan signifikan,” kata Soebagiono.
Sekjen Kementerian PUPR Taufik Widjoyono mengatakan, dengan berkurangnya pemeliharaan ini Kementerian PUPR akan punya kesempatan untuk menggunakan anggaran di tempat lain di Pantura bahkan di luar Jawa yang membutuhkan investasi lebih besar.
“Contohnya seperti penanganan jalan di kawasan perbatasan, mendoronga high grade highway di Sumatera dengan cara dukungan lahan, dan prioritas pembangunan jalan di Papua,” katanya.