Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Kelolaan UBS & Morgan Stanley Tembus US$4 Triliun

Untuk pertama kalinya dana kelolaan UBS Group AG dan Morgan Stanley menembus US$2 triliun. Dana itu berasal dari investasi kelompok orang terkaya di dunia.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, NEW YORK--Untuk pertama kalinya dana kelolaan UBS Group AG dan Morgan Stanley menembus US$2 triliun. Dana itu berasal dari investasi kelompok orang terkaya di dunia.

Studi tahunan dari konsultan Inggris Scorpio Partnership memperkirakan tahun lalu UBS mengelola dana hingga US$2,04 triliun atau naik 3,5%.

Angka tersebut sekaligus menjadikan UBS sebagai manajer investasi dengan kelolaan terbesar di dunia. Di posisi kedua, ada Morgan Stanley yang aset kelolaannya tumbuh 6,1% menjadi US$2,03 triliun.

"Industri manajemen investasi global melewati tahun yang baik pada 2014, terlepas dari ketidakpastian di pasar finansial dan volatilitas nilai tukar," kata Scorpio dalam laporannya, Rabu (8/7/2015).

Secara kumulatif industri ini mengelola US$20,6 triliun aset hingga akhir Desember 2014. Sepuluh manajer investasi terbesar mendominasi porsi kelolaan dengan 47%.

Adapun UBS sendiri mengantongi 9,9% dari jumlah total dana kelolaan global. Sebagai informasi, UBS memenangi posisi pertama selama tiga tahun berturut-turut.

Sementara itu JPMorgan Chase & Co mencatatkan pertumbuhan aset kelolaan terbesar di antara 10 peringkat teratas dengan peningkatan hingga 19% mencapai US$428 miliar.

Adapun ‎BMO Financial Group Canada dengan melejit 10 posisi ke ranking sebelas dengan pertumbuhan mencapai 80%. Total kelolaan BMO tahun lalu meningkat tajam menjadi US$326,4 miliar.

Secara rerata, pertumbuhan aset kelolaan pada lebih dari 200 institusi menunjukkan kenaikan 3,4%. Meski tumbuh, tetapi level peningkatan itu jauh lebih kecil dibandingkan dengan 2013 saat pertumbuhan mendekati 15%.

"Model operasional memang sedang ditantang untuk mengakomodasi ekspektasi terhadap divisi manajemen investasi sehingga bisa menghasilkan hasil dengan marjin tinggi serta berkelanjutan," kata Managing Partner Scorpio Sebastian Dovey.

Sementara itu, sejumlah institusi, terutama asal Eropa, terdampak oleh perlemahan mata uang euro. BNP Paribas SA dan HSBC Holdings Plc menduduki peringkat ke-8 dan ke-9 secara global. Masing-masing membukukan kontraksi aset sebesar 6,2% dan 4,5% sepanjang tahun lalu.

Demi efisiensi dan penyederhanaan struktur, sejumlah bank melakukan langkah pelepasan unit dan pemangkasan jumlah tenaga kerja.‎ 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper