Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tol Pejagan-Pemalang Masih Terkendala Lahan

PT Waskita Toll Road selaku investor tol Pejagan–Pemalang mengaku tetap tidak dapat membebaskan sejumlah bidang lahan di sepanjang seksi I dan II ruas tersebut dari Pejagan hingga Brebes Timur agar dapat dimanfaatkan selama mudik tanpa putus.
Alat berat melakukan pengerukan jalan tahap I di akses keluar tol Pejagan-Pemalang di Desa Banjar Anyar, Brebes, Jawa Tengah, Senin (29/6). Menurut pihak PT Waskita (Persero) tol Pejagan-Pemalang yang akan dibuka pada H-10 itu untuk sementara hanya bisa dilewati mobil pribadi. /ANTARA
Alat berat melakukan pengerukan jalan tahap I di akses keluar tol Pejagan-Pemalang di Desa Banjar Anyar, Brebes, Jawa Tengah, Senin (29/6). Menurut pihak PT Waskita (Persero) tol Pejagan-Pemalang yang akan dibuka pada H-10 itu untuk sementara hanya bisa dilewati mobil pribadi. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA— PT Waskita Toll Road selaku investor tol Pejagan–Pemalang mengaku tetap tidak dapat membebaskan sejumlah bidang lahan di sepanjang seksi I dan II ruas tersebut dari Pejagan hingga Brebes Timur agar dapat dimanfaatkan selama mudik tanpa putus.

Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto mengatakan pihaknya telah melakukan upaya pendekatan kepada pemilik lahan untuk dapat menyewa lahan tersebut selama mudik berlangsung. Meski demikian, pihak pemilik telah menolak untuk bekerjasama.

“Ada enam bidang yang belum bebas. Tiga bidang tidak mengganggu dan satu bidang sudah bisa disewa. Tapi dua bidang lainnya tidak mau disewa, padahal posisinya di tengah jalan” katanya saat dihubungi (6/7/2015).

Meski lahan tetap tidak dapat dibebaskan hingga saat ini, menurutnya tol tersebut tetap akan dibuka untuk mudik mendatang mulai H-7 atau 10 Juli 2015.

Oleh karena itu, menurutnya pihak pengelola akan berupaya untuk mengoptimalkan sisi kiri dan kanan kedua lahan tersebut agar jalan tetap dapat tersambung.

Menurutnya, jalur tol darurat ini secara umum terdiri atas tiga hingga empat lajur. Namun di titik tersebut, kendaraan hanya dapat melaju di dua lajur.

Menurutnya, Pemerintah Daerah setempat pun telah melakukan upaya terbaik agar lahan dapat digunakan. Namun demikian, pemilik lahan memilih opsi konsinyasi. Adapun pemilik meminta harga ganti rugi hingga empat kali lipat dari harga appraisal.

Herwi mengatakan, hingga saat ini pun kesiapan jalur tol telah hampir rampung, tinggal memantapkan sejumlah bagian dan melengkapi sejumlah rambu dan penerangan jalan.

“Tolnya akan tetap dibuka, tapi benar-benar sebagai alternatif. Jadi jangan diharapkan akan benar-benar nyaman karena debunya nanti akan lumayan banyak juga,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper