Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejumlah Investor Asing Incar Proyek Kereta Bandara Halim-Soetta

Sejumlah investor asing telah menyatakan minatnya untuk terlibat dalam pembangunan proyek kereta bandara rute Soekarno Hatta-Halim Perdanakusuma.
Beberapa perusahaan swasta lokal dan BUMN juga telah mengutarakan minatnya untuk ikut menggarap proyek transportasi massal tersebut./Ilustrasi
Beberapa perusahaan swasta lokal dan BUMN juga telah mengutarakan minatnya untuk ikut menggarap proyek transportasi massal tersebut./Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah investor asing telah menyatakan minatnya untuk terlibat dalam pembangunan proyek kereta bandara rute Soekarno Hatta-Halim Perdanakusuma.

Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur Emma Sri Martini menyatakan pihaknya selaku fasilitator telah menerima pernyataan dari sejumlah investor asing yang tertarik untuk terlibat dalam pembangunan proyek kereta bandara Halim-Soetta yang menerapkan skema kerjasama pemerintah dan swasta (KPS).

"Sudah banyak sekali investor asing yang berminat, tetapi mereka belum memberi komitmen pendanaan, karena masih menunggu kepastian dari pemerintah terkait pelaksanaan proyek," kata Emma, Sabtu (4/7/2015).

Dia menyebutkan sejumlah investor asing yang telah mengutarakan minatnya antara lain perusahaan asal Prancis, Kanada, Jepang, China, Korea Selatan dan beberapa investor lainnya.

Tidak hanya investor asing, imbuhnya, beberapa perusahaan swasta lokal dan BUMN juga telah mengutarakan minatnya untuk ikut menggarap proyek transportasi massal tersebut.

Lebih lanjut, Emma menuturkan apabila tidak ada hambatan, proyek yang sudah mangkrak selama empat tahun ini ditargetkan dapat memulai proses konstruksi pada akhir tahun 2016, setelah menunggu proses prakualifikasi, lelang dan analisis lokasi proyek yang akan dilaksanakan pada tahun ini.

Proses pembangunan transportasi massal ini diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 3-4 tahun. Dengan demikian, kereta bandara sepanjang 33 km ini diharapkan dapat beroperasi pada 2020.

Menurutnya, proses lelang proyek di sektor transportasi ini dapat dimulai lantaran dokumen tender proyek telah memasuki tahap finalisasi.

Seperti diketahui, pemerintah telah menugaskan SMI sebagai untuk membantu persiapan dokumen proyek hingga persiapan transaksi proyek. SMI mulai terlibat dalam pendampingan proyek kereta bandara ini sejak tahun 2011 lalu, dan hingga saat ini proyek tersebut belum berhasil direalisasikan. Lamanya proses persiapan seperti studi kelayakan, pengadaan lahan, serta masalah perizinan dinilai menjadi faktor yang memperlambat laju pembangunan proyek dengan skema KPS tersebut.

Proyek Kereta ekspress rute bandara Halim-Soetta ini diprediksi membutuhkan dana sekitar Rp20 triliun. Rute kereta ekpres ini nantinya meliputi Halim, Cawang, Manggarai, Tanah Abang, Sudirman, Pluit hingga Bandara Soekarno Hatta.

Dari rute tersebut, sebagian jalur akan dibangun di bawah tanah (underground), dan sebagian lagi melayang (elevated). Pembangunan kereta ekspress ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dari dan ke Soekarno Hatta yang saat ini hanya bergantung pada jalan tol Sedyatmo dan jalan non tol Kalideres.

Untuk saat ini, waktu tempuh melalui jalan dari dan menuju ke Soekarno Hatta memakan waktu rata-rata 1 sampai 3 jam. Diharapkan, melalui kereta bandara ekspress ini waktu tempuh hanya 30 menit dengan jarak 33,8 KM dari Halim hingga Soekarno Hatta. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper