Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia-Pemkab Lamongan Buat Klaster Kedelai

Kantor Perwakilan Bank Indoensia Provinsi Jawa Timur menandatangani kesepakatan dengan Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk membentuk klaster kedelai guna memenuhi tingginya kebutuhan dalam negeri.
Pekerja melakukan pencampuran kedelai, sebagai bahan dasar untuk membuat tempe dan tahu, di Ngoto, Bantul, Yogyakarta, Selasa(24/3/2015). /JIBI-Juli Nugroho
Pekerja melakukan pencampuran kedelai, sebagai bahan dasar untuk membuat tempe dan tahu, di Ngoto, Bantul, Yogyakarta, Selasa(24/3/2015). /JIBI-Juli Nugroho

Bisnis.com, SURABAYA – Kantor Perwakilan Bank Indoensia Provinsi Jawa Timur menandatangani kesepakatan dengan Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk membentuk klaster kedelai guna memenuhi tingginya kebutuhan dalam negeri.

Kepala BI Jatim, Benny Siswanto mengatakan kedelai sebagai komoditas strategis pengganti protein hewani adalah salah satu bahan pokok yang diprioritaskan pemerintah untuk dikembangkan di dalam negeri agar harganya terjangkau.

“Pengembangan klaster kedelai ini merupakan upaya penguatan sinergi BI dan pemda dalam rangka mengembangkan sektor riil dan khususnya dalam pengendalian inflasi komoditas pangan,” katanya di sela-sela penandatanganan MoU dengan Pemkab Lamongan, Jumat (3/7).

BI mencatat kedelai sebagai salah satu komoditas pangan strategis dan komoditas volatile foods yang memberikan sumbangsih inflasi sebesar 0,01% per April 2015 di Provinsi Jawa Timur.

“Ketidakseimbangan permintaan dan penawaran adalah penyebab terjadinya inflasi kedelai, sehingga diperlukan tindakan untuk mendukung ketersediaan dan keseimbangan pangan yang dimaksud.”

Kebutuhan kedelai nasional mencapai 2,2 juta ton/tahun dan hampir separuhnya diimpor. Sementara itu, Jatim mampu memproduksi rata-rata 420.000 ton/tahun dan mengimpor 65.000 ton/tahun untuk bahan baku tempe.

Di Lamongan, kata Benny, terdapat lahan tanaman kedelai seluas 24.000 hektare dengan produktivitas 1,4 ton/ha. Sebagian besar ditanami varietas willis dan hanya satu kali tanam dalam setahun.

Untuk program klaster yang dicanangkan BI, varietas yang akan ditanam adalah kedelai grobogan yang rata-rata produktivitasnya mencapai 2,5 ton/ha. Varietas tersebut dikembangkan oleh Adi Wijaya dari Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Yusran Yunus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper