Bisnis.com, JAKARTA – Pabrik semen Merah Putih yang merupakan proyek Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di kawasan selatan Banten diperkirakan mampu menyerap sebanyak 4.000 tenaga kerja baik lokal maupun tenaga kerja asing.
Pabrik semen Merah Putih yang menempati area seluas 500 hektare di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, dibangun dengan nilai US$600 juta.
“Saat ini dalam proses penyelesaian pabrik dan diharapkan mampu menyerap 4.000 tenaga kerja," kata Komisaris PT Cemindo Gemilang Vince Indigo, Selasa (30/6/2015).
CSR Manager PT Cemindo Gemilang Sigit Indrayana menambahkan hadirnya pabrik semen ini juga mempunyai dampak luas bagi masyarakat Lebak yang sampai saat ini masih kesulitan untuk mendapatkan pasokan listrik.
“Kami medukung PLN untuk menyediakan listrik bagi kepentingan masyarakat Lebak selatan khususnya sehingga diharapkan banyak investasi yang akan masuk dan menguntungkan masyarakat.”
Meski pihaknya sudah bekerja sama dengan PLN, kendalanya tetap pada infrastruktur. “Jadwal ini [pembangunan] molor dari rencana semula yang harusnya kelar pada Agustus 2014,” katanya.
Dengan buruknya infrastruktur yang tersedia, menurutnya, risiko pembangunan di Bayah, Banten sangat tinggi, sehingga perusahaan harus mencari alternatif solusi, yakni membangun pembangkit listrik.
“Cemindo siap juga akan membangun power plant berkapasitas 2x60 MW dengan bertahap. Jika bisa segera commisioning, produksi semen bisa dilakukan pada akhir tahun ini.”
Terkait dengan keberadaan tenaga kerja asing, Sigit menjelaskan hingga saat ini sebanyak 400 orang tercatat sebagai tenaga kerja asing yang berasal dari China.
"Mereka semua telah memiliki izin bekerja yang diterbitkan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Kepolisian Republik Indonesia. Kami merekrut dari PT Sinoma dan China Harbour. Mereka semua memiliki keahlian khusus yang dibutuhkan untuk mempercepat penyelesaian pabrik dan dermaga," katanya.
Selama ini, Sinoma telah dikenal sebagai kontraktor di bidang engineering, procurement, dan construction (EPC) terbesar di seluruh dunia.
Adapun, China Harbour merupakan kontraktor yang membangun sebagian besar infrastruktur di China, mulai dari jalan hingga pelabuhan laut.
Kedua kontraktor tersebut, ujar Sigit, telah memberikan kontribusi signifikan kepada masyarakat setempat, terutama terkait proses transfer pengetahuan dan teknologi. "Ini merupakan komitmen untuk memberdayakan tenaga kerja lokal," ujarnya.
Pabrik semen tersebut akan memproduksi 10.000 ton klinker per hari atau setara 3,2 juta ton per tahun dan 12.000 ton semen per hari atau 4 juta ton per tahun.