Bisnis.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menargetkan pemantapan seluruh jalan provinsi dan nasional di wilayahnya dapat dirampungkan pada 2017 jika mendapat dukungan anggaran yang memadai.
Ganjar mengatakan pengembangan jalan provinsi terus digalakkan pemprov dengan meningkatkan kapasitas anggaran. Menurutnya, realisasi target pada 2017 itu akan memungkinkan dengan dukungan anggaran minimal Rp2 triliun setiap tahun.
Pada tahun ini, pemprov telah mengalokasikan anggaran bagi pengembangan jalan dan jembatan mencapai Rp2,1 triliun. Karena itu, dia berharap anggaran bagi pengembangan jalan dan jembatan bisa didorong hingga Rp2,3 triliun pada 2016.
"Khusus untuk Jawa Tengah, kita terus mendorong peningkatan anggaran. Tahun ini cukup baik Rp2,1 triliun, paling tidak naik menjadi 2,3 triliun pada tahun depan. Dengan Rp2 triliun terus setiap tahun [jalan] bisa beres," ujarnya, Senin (29/6/2015).
Untuk mendukung upaya peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur Jateng, Ganjar menuturkan pihaknya juga meminta dukungan pemerintah pusat untuk memperbaiki jalan nasional, khususnya di wilayah selatan.
Ruas jalan nasional di wilayah tersebut dinilai masih jauh dari kondisi mantap sehingga membutuhkan penanganan dengan alokasi dana yang cukup besar.
Untuk itu, Ganjar meminta pemerintah pusat menggelontorkan dana pada tahun depan untuk upaya penanganan tersebut. Permintaan tersebut, ujarnya, sudah mendapat respons positif dari Kementerian Pekerjaan Umumk dan Perumahan Rakyat dengan rencana alokasi dana yang memadai, yakni mencapai Rp2 triliun.
"Jalur selatan ada kendala pada jalan nasional, jadi saya minta Menteri PU. Menteri PU akan dukung, mudah-mudahan cukup signifikan, Rp2 triliun juga," ungkapnya.
Dengan begitu, Ganjar memperkirakan pada 2016 kendala kemantapan jalan nasional di wilayah selatan Jateng dapat dibereskan. Karena itu, dia memperkirakan seluruh infrastruktur jalan di Jateng dapat dimantapkan pada 2017.
"Jika pengembangan jalan provinsi berjalan, nasional baik, prediksi saya tahun 2017 beres semualah."