Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SISTEM PEMBEBASAN LAHAN: Korea Butuh 20 Tahun, Menteri Ferry Janji Tuntas 4 Tahun

Pemerintah optimistis mampu membenahi sistem informasi pertanahan nasional dalam kurun waktu empat tahun sebagai upaya percepatan pengadaan tanah untuk pembangunan infrastruktur nasional.nn
Pembebasan lahan untuk investasi menjadi masalah pelik di Indonesia./Ilustrasi
Pembebasan lahan untuk investasi menjadi masalah pelik di Indonesia./Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah optimistis mampu membenahi sistem informasi pertanahan nasional dalam kurun waktu empat tahun sebagai upaya percepatan pengadaan tanah untuk pembangunan infrastruktur nasional.

Menteri Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Ferry Mursyidan Baldan mengatakan Indonesia akan menjalin kerja sama dengan Korea Selatan untuk membenahi sistem pembebasan lahan yang meliputi transfer tenaga ahli dan tekonologi sistem informasi pertanahan.

Selain itu, dia menuturkan Korea juga telah menyatakan kesediannya untuk berbagi pengalaman dalam melewati masa transisi pembenahan sistem informasi pertanahan yang membutuhkan waktu selama 20 tahun.

“Korea butuh waktu 20 tahun untuk membenahi persoalan terkait lahan, sedangkan Indonesia hanya butuh waktu 4 tahun. Jadi lebih cepat dari Korea,” kata Ferry di Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Menurutnya, percepatan pembenahan sistem pertanahan itu terjadi karena adanya upaya perbaikan regulasi dari pemerintah seperti penerapan UU No.2/2012 dan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), dan kerjasama dari negara sahabat.

“Korea sudah berhasil memecahkan permasalahan-permasalahan itu. Pengalaman itu yang akan kami adaptasi dan terapkan di Indonesia, agar lebih baik lagi dalam hal penyediaan lahan,” tuturnya.

Direktur Departmen Bisnis Global LX Korea Land & Geospatial Infomatix Corp. Cho Beckhee menyatakan Korea berhasil membenahi pengelolaan lahan dengan menciptakan teknologi melalui sistem informasi pertanahan (land information system).

Dia menuturkan penerapan teknologi land information system yang telah digunakan di Korea dan akan segera digunakan Indonesia ini dinilai mampu mempermudah proses pendataan lahan di seluruh wilayah.

Berbagai keunggulan dalam penggunaan sistem tersebut antara lain adalah terciptanya transparansi dalam pemetaan lahan-lahan di seluruh wilayah.

“Sistem ini juga memiliki manfaat yang besar lainnya seperti mengefisenkan biaya yang dikeluarkan untuk pemerintah dalam pendataan lahan dan dapat mencegah risiko tindakan korupsi,” ujar Cho.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper