Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia memprediksi defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) akan berada di sekitar 2,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Prediksi CAD pada kuartal II yang berada sekitar 2,5% dari PDB, lebih baik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,9% dari PDB.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2015 kembali mencatat surplus, terutama ditopang oleh kenaikan surplus neraca nonmigas.
Surplus neraca perdagangan tercatat senilai US$0,95 miliar, lebih tinggi dibandingkan surplus pada bulan sebelumnya US$0,48 miliar.
"Surplus neraca perdagangan nonmigas meningkat dari bulan sebelumnya, dipengaruhi oleh penurunan impor nonmigas yang lebih tajam dibandingkan dengan penurunan ekspor nonmigas," ujarnya saat konferensi pers di Gedung BI, Kamis (18/6/2015).
Sementara itu, kinerja neraca perdagangan migas juga membaik, dengan defisit yang menurun dari bulan sebelumnya.
"Penurunan defisit tersebut dipengaruhi oleh penurunan impor migas yang lebih dalam dari penurunan ekspor migas," katanya.
Dari sisi neraca finansial, tambah Tirta, secara akumulatif aliran masuk portfolio asing ke pasar keuangan Indonesia hingga Mei 2015 mencapai US$3,2 miliar, meskipun aliran modal masuk asing mengalami tekanan akibat meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global.
Cadangan devisa pada akhir Mei 2015 tercatat senilai US$110,8 miliar dolar AS. "Cadangan devisa tersebut setara dengan 7,1 bulan impor atau 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," ucap Tirta.