Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GAPMMI: Hadapi Puasa dan Lebaran Pabrik Makanan Genjot Produksi

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) menjamin ketercukupan pasokan makanan dan minuman olahan untuk memenuhi permintaan yang meningkat selama masa Puasa dan Lebaran.
Dian Astriana Head of Corporate Communication mengenalkan produk seasonal Gery ke Menteri Perindustrian Saleh Husin saat meninjau stand GarudaFood Group di pameran industri makanan dan minuman yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian, Jakarta (26/5). Produk seasonal dalam kemasan kaleng diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen menjelang momen Ramadhan dan suguhan pada Hari Raya Lebaran. /ANTARA
Dian Astriana Head of Corporate Communication mengenalkan produk seasonal Gery ke Menteri Perindustrian Saleh Husin saat meninjau stand GarudaFood Group di pameran industri makanan dan minuman yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian, Jakarta (26/5). Produk seasonal dalam kemasan kaleng diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen menjelang momen Ramadhan dan suguhan pada Hari Raya Lebaran. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA – Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) menjamin ketercukupan pasokan makanan dan minuman olahan untuk memenuhi permintaan yang meningkat selama masa Puasa dan Lebaran.

Ketua GAPMMI Adhi S. Lukman menyebutkan para pengusaha untuk menjamin ketersediaan produk mamin olahan sudah mengantisipasi jauh-jauh hari melalui peningkatan produksi dan distribusi.

“Sudah siap dan bahkan sejak april kita sudah meningkatkan kapasitas produksi dan sudah langsung didistribusikan ke daerah-daerah,” kata Adhi saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (17/6/2015).

Jika dibandingkan dengan produksi pada bulan-bulan biasanya, ada peningkatan kapasitas produksi sekitar 1,5 kali lipat dari kapasitas normal dengan yang mencapai nilai Rp70 triliun – Rp80 triliun.

Adhi menyebutkan untuk produk-produk tertentu bahkan kapasitas produksinya bisa naik dua kali lipat lebih, seperti produk yang dikonsumsi saat buka puasa, dan produk mamin manis.

Terkait masalah distribusi, Adhi menyebutkan pendistribusian ke daerah–daerah  juga sudah dilakukan sejak April–Mei untuk mengantisipasi adanya gangguan logistik, antrean, dan sebagainya.

Masalah distribusi diakuinya mempunyai peran yang sangat vital, seperti yang dihadapi pada sektor makanan segar. Kenaikan harga makanan segar seringkali disebabkan oleh masalah logistik, kendati jika dilihat dari segi suplainya sebenarnya tidak ada kekurangan stok. 

Peningkatan kapasitas produksi untuk menghadapi Puasa dan Lebaran itu juga sebagai antisipasi kenaikan harga.

Selama 2015, sambung Adhi, produk makanan dan minuman baru mengalami peningkatan harga pada Januari karena faktor kenaikan harga bahan bakar minyak dan pelemahan kurs rupiah.

Sementara itu, tidak ada kenaikan pada bulan Mei, karena sudah sangat dekat dengan masa puasa dan Lebaran. []


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Avisena
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper