Bisnis.com, JAKARTA—Anggaran penanganan jalur pantai utara Jawa tahun depan belum akan meningkat signifikan meskipun penanganan telah dapat lebih leluasa dilakukan setelah beroperasinya ruas tol Cikopo – Palimanan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Pu-Pera) Basuki Hadimuljono mengatakan selama ini tantangan utama pemerintah dalam menangani jalur Pantura adalah padatnya arus lalu lintas dan antivitas masyarakat di sepanjang jalur Pantura. Penanganan cenderung tidak optimal dan sangat mengganggu masyarakat.
Sementara itu, sejak beroperasinya ruas tol Cikopo Palimanan akhir pekan lalu, arus kendaraan di Pantura berkurang signifikan. Menurut Basuki, saat ini lalu lintas harian rata-rata di tol Cipali mencapai 35.000 kendaraan per hari.
“Penanganan kita di tahun mendatang [untuk jalur Pantura] jelas bisa dilakukan lebih baik karena tidak dikejar-kejar masalah kemacetan parah tiap ada perbaikan,” katanya, Rabu (17/6/2015).
Basuki mengatakan prioritas kementeriannya di tahun depan adalah perbaikan sistem drainase di seluruh jalan nasional. Menurutnya, sistem drainase yang buruk selama ini menjadi biang kerusakan jalan dan penanganan yang tak kunjung usai.
Basuki mengatakan penanganan drainase di jalur Pantura menjadi prioritas kementeriannya di tahun mendatang. Namun, pemerintah belum mempertimbangkan untuk meningkatkan anggaran penanganan jalur Pantura tahun depan. Bahkan, anggaran penanganan jalur pantura berpeluang diturunkan.
"Saya kira malah seharusnya turun karena beban jalan juga berkurang," katanya.
Anggaran penanganan jalur pantura 2013 mencapai Rp956 miliar, sedangkan 2014 mencapai Rp1,4 triliun. Basuki mengatakan, sepanjang tahun ini anggaran pemeliharaan jalur pantura mencapai Rp1,4 triliun. []