Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) telah mengakuisisi pabrik pelumas di Thailand senilai US$1,47 juta, pasar diperluas hingga negara-negara di Indocina.
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan perseroan telah mengakuisisi pabrik pelumas milik Amaco Thailand Limited berkapasitas 60.000 kiloliter per tahun yang berlokasi di Thailand. Proses akuisisi selesai pada Januari 2015 dengan angka akuisisi mencapai US$1,47 juta.
"Nama pabrik diganti menjadi Pertamina Lubricant Thailand Ltd," katanya di Jakarta, Selasa (9/6/2015).
Dia menjelaskan sebelum diakuisisi pabrik tersebut hanya melayani pasar dalam negeri Thailand, Pertamina melebarkan pasar hingga negara-negara Indocina seperti Thailand, Laos, Cambodia, Myanmar, Vietnam dan Bangladesh.
Dalam rangka mencapai ambisi tersebut, tambahnya, perusahaan pelat merah itu menambah modal untuk menaikkan produksi dan pemasaran. Selain itu, jajaran manajemen juga diganti dengan sumber daya manusia dari Indonesia yang berjumlah 4 orang.
"Pertamina memegang saham 100%," ungkapnya.
Ahmad menyampaikan pasar Indocina dipilih karena masih terbuka lebar. Setelah 4 bulan diakuisisi Pertamina, volume penjualan telah sebesar capaian sepanjang 2014. Selain itu, laba meningkat pesat. Sayangnya Ahmad tidak menyampaikan besaran volume dan laba yang diraih pabrik tersebut.
"Kami perkirakan investasi kembali dalam tiga tahun," tegasnya.
Pertamina meluncurkan dua jenis merek yang bersegmentasi pasar premium dan ekonomi untuk mengusai pasar pelumas Indocina.
Buka SPBU
Selain bisnis pelumas, BUMN Migas tersebut akan melakukan ekspansi bisnis bahan bakar minyak (BBM) di Indocina. Ahmad menuturkan Pertamina akan membuka stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di negara Indocina.
"Tapi saya maskh urus, sekarang pelumas dulu," tambahnya.
Pihaknya memprioritaskan membuka SPBU di Myanmar, Laos, Bangladesh, Vietnam, dan Kamboja.
Pasar BBM di Indonesia telah lama dibuka untuk pengusaha asing. Bahkan, pemerintah juga membuka pasar bensin berkadar oktan 88 untuk SPBU asing seiring dengan pencabutan subsidi Premium yang diberlakukan pemerintah per 1 Januari 2015.
Di sisi lain, Pertamina siap menyambut inisiasi pemerintah untuk menjembatani upaya pencarian sumber pasokan minyak dan produk minyak di luar negeri guna ketahanan energi nasional. Pertamina siap menindaklanjuti hasil pertemuan bilateral tersebut dalam kerangka business to business.
Lima negara yang akan dijajaki yakni Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, Kuwait, Irak, Iran, dan Angola. Negara-negara tersebut membuka peluang kerjasama, baik investasi hulu dan pasokan minyak mentah dan produk minyak dari negara-negara tersebut, hingga investasi pembangunan kilang baru di Indonesia. Untuk tujuan yang sama, pertemuan terpisah juga telah dilakukan dengan pemerintah Azerbaijan.
Akuisisi Pabrik Pelumas
- Akuisisi rampung pada Januari 2015
- Nilai akuisisi US$1,47 juta
- Lokasi pabrik di Thailand milik Amaco Thailand Limited
- Kapasitas produksi 60.000 kiloliter per tahun Pertamina melebarkan pasar pelumas ke negara Thailand, Laos, Kamboja, Myanmar, Vietnam, dan Bangladesh.